Sore Ini, Pameran Seni Rupa “Icon” Matrilini#4 Dibuka

HADIR 30 PERUPA

Senin, 22/11/2021 11:35 WIB
Karya Hendra Sardi Datuak Simiradjo, berjudul

Karya Hendra Sardi Datuak Simiradjo, berjudul "Minang Postmo" 300 × 120 cm. (2 panel) Sawdust, korean glue, acrylic on canvas 2021

Padang, sumbarsatu.com—Pameran Matrilini#4 dengan tema “Icon” menghadirkan 30 karya undangan dari perupa Sumatra Barat dalam berbagai bentuk dan tingkatan generasi secara resmi akan dimulai hari ini, Senin (22/11/2021) di Geleri Taman Budaya Sumatra Barat.

Pameran seni rupa yang merupakan program akhir penutup tahun anggaran 2021 ini, digelar Dinas Kebudayaan Sumatra Barat melalui UPTD Taman Budaya Sumatra Barat berkolaborasi dengan Yayasan Seni Rupa Sumatra Barat berlangsung sejak 22-29 November 2021.

“Rencana akan dibuka oleh Gemala Ranti, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatra Barat, Senin sore pukul 16.00 di Galeri Taman Budaya Sumatra Barat. Pameran ini akan berlangsung selama sepekan sampai tanggal 29 November 2021,” kata Hendri Fauzan, Kepala Taman Budaya Sumatra Barat kepada sumbarsatu, Senin.  

Dikatakannya, pameran Matrilini#4 yang digelar tiap tahun, kembali dihadirkan oleh para pegiat seni rupa Sumatra Barat yang tahun 2020 sempat vakum karena pandemik Covid-19.

“Tahun ini tema yang diusung adalah “Icon”. Tema ini secara garis besar menyorot perkembangan seni rupa kontemporer di Sumatra Barat. Peserta pameran adalah perupa undangan yang merupakan pelaku aktif dalam perjalanan seni rupa kontemporer di daerah ini. Sebanyak 30 karya dalam berbagai bentuk akan mengisi ruangan galeri Taman Budaya. Pameran ini sebagai bentuk manifesto seni rupa kontemporer Sumatera Barat,” kata Hendri Fauzan.

Menurut Iswandi Bagindo Parpatiah, Koordinator Kurator Pameran Seni Matrilini yang telah memasuki penyelenggaraannya yang keempat kalinya. Kegiatan yang sedianya dirancang tahunan ini terakhir terlaksana pada tahun 2018 dengan tema Silek, yang pada saat itu masuk dalam rangkaian kegiatan Silek Art Festival 2018.

Dua tahun berikutnya pameran Matrilini tidak dapat terlaksana disebabkan oleh beberapa hal di antaranya gelombang pandemi Covid-19. Sebagai kegiatan yang digagas secara bersama oleh para pelaku seni rupa Sumatra Barat, pameran ini secara konsisten tetap mengusung tema yang mengaktualisasikan perkembangan seni rupa Sumatra Barat lintas genre dan generasi.

“Tema-tema yang menghubungkan karyakarya perupa dengan konsep -konsep estetika tradisi, khususnya tradisi Minangkabau. Di samping itu, menerjemahkan karya-karya yang terlahir dari akar kebudayaan Minangkabau tentu menjadi salah satu bahasan tersendiri yang cukup menarik untuk ditelaah lebih lanjut,” kata Iswandi Bagindo Parpatiah.

Dikatakannya, kurator pameran sekalgus para perupa yang secara langsung ikut serta dan aktif dalam pergerakan senirupa kontemporer Sumatra Barat dari tahun 1990-an hingga dengan setia menjadi bagian dari pergerakan tersebut hari ini.

“Tema yang diusung dalam pameran Matrilini #4 adalah “Icon” (ikon). Dari perspektif semiotika, ikon diartikan sebagai tanda yang mewakili sumber acuan melalui sebuah bentuk replikasi, simulasi, imitasi atau persamaan. Sebuah tanda dirancang untuk mempresentasikan sebuah objek benda, wilayah dan kejadian. Di sisi lain persepsi manusia berpengaruh dalam menafsirkan dan pembentukan ikon tersebut,” urai Iswandi Bagindo Parpatiah yang didampingi Osmulyadi Qudri, asisten kurator.  

Pada pameran Matrilini #4 ini, jelasnya, melalui karya-karya yang ditampilkan para perupa, kita mencoba merekonstruksi kembali ingatan tentang deretan peristiwaperistiwa yang memiliki andil dalam melahirkan kecenderungan bahasa visual dan capaian-capaian estetik.

“Tentunya kita berharap bahwa pameran ini dapat menjadi representasi wajah seni rupa Sumatra Barat hari ini. Sebuah ruang ekspresi yang menampilkan sejauh mana praktik berkesenian, khususnya seni rupa kontemporer berjalan melalui karya-karya para perupa,” tambah Osmulyadi Qudri.

Tempat terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Gemala Ranti mengatakan, Sumatra Barat tercatat sebagai salah satu kantong kesenian yang setiap waktu terus bergerak dan melahirkan para pelaku kesenian, khususnya para perupa.

“Banyaknya institusi-institusi kesenian serta tumbuhnya kantongkantong seni dalam bentuk komunitas membuat pergerakan kesenian di daerah ini menjadi beragam dan dinamis. Eksistensi para perupa asal Sumatra Barat dalam peta seni rupa Indonesia dapat dilihat dari partisipasi mereka dalam berbagai ajang pameran dan kegiatan seni rupa nasional berlangsung sejak lama baik secara Individu maupun kelompok. Sisi lainnya, tambahnya, perupa asal Sumatera Barat pun cukup signifikan mewarnai perjalanan seni rupa Tanah Air,” kata Gemala Ranti.  

Terkait dengan Pameran Senirupa Matrilini ini, jelasnya, pertama kali digelar pada tahun 2016 dengan tema “Motherland” yang memamerkan sekitar 50 karya perupa dari berbagai tingkatan generasi, mulai era Wakidi hingga era perupa muda di Sumatera Barat.

Selanjutnya, Pameran Matrilini #2 dilangsungkan satu tahun berikutnya dengan tema “Minangkabau Today” yang mengetengahkan sekitar 35 karya perupa. Satu tahun berikutnya Matrilini #3 digelar dengan tema “Silek”. “Pameran Matrilini #3 merupakan salah satu mata kegiatan dalam SilekArt Festival 2018, yang memamerkan sekitar 40 karya perupa Sumatra Barat dan karya-karya seni rupa dari berbagai kota di Indonesia hasil seleksi dari tim curator,” kisahnya.

“Tentunya bayak hal yang menjadi tujuan dari pameran ini. Selain wadah apresiasi bagi masyarakat secara luas, juga sebagai ajang silaturahmi bagi para perupa. Di atas semua itu pameran ini merupakan catatan tentang eksistensi seni rupa Sumatra Barat dalam wacana kebudayaan Indonesia,” tutupnya.

Perupa yang ikut berpartisipasi dalam Pameran Matrilini#4 dengan tema “Icon” ini ialah:

  1. Alberto
  2. Alex Fitra
  3. Alexis
  4. Alza Adrizon
  5. Angga Deja kurnia
  6. Ardianto
  7. Benny Saputra
  8. Defianto (Jon wahid)
  9. Dika Adrian
  10. Erlangga
  11. Ferdian Ondira Asa (Roky)
  12. Hendra Sardi Dt. Simiradjo
  13. Herisman Tojes
  14. Herotamalalala
  15. Hidayat
  16. Imam Teguh Sy
  17. Irwandi
  18. Ismed
  19. Jeki Aprisela H
  20. Jesca Delaren 26
  21. Kamal Guci
  22. Nasrul Palapa
  23. Rajudin
  24. Romi Armon
  25. Roni Sarwani
  26. Syafrizal
  27. Syahrial Yayan
  28. Thariq Munthaha
  29. Yasrul Sami B
  30. Yulfa Haris Saputra

SSC/MN



BACA JUGA