
Gemala Ranti, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat didampingi Viveri Yudhi , Kasi Diplomasi
Padang, sumbarsatu.com—Mulai esok, Kamis hingga Sabtu tanggal 11-13 Oktober 2021, seniman, budayawan dan aktivis dan pegiat seni di Sumatra Barat berkumpul di hamparan maskar bumi Komunitas Seni Intro Padang Tangah, Koto Nan Ampek Payakumbuh.
Kegiatan yang diiniasi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dinamakan Kemah Seniman yang dijadwalkan dihadiri Gubernur Sumatra Barat Buya Mahyeldi Ansharullah dan Ketua DPRD Sumatra Barat Supardi.
Sejak dinas ini ini disyahkan sebagai organisasi tata kerja dan pelaksana teknis daerah Provinsi Sumatra Barat pada 29 Desember 2017, sebagai Dinas Kebudayaan, inilah pertama kali dilaksanakan Kemah Seniman 2021.
"Kegiatan Kemah Seniman ini yang pertama kali dilaksanakan sejak dinas kebudayaan berdiri. Embrio Kemah Senman ini sudah dimulai sejak tahun 1983 yang digagas seniman budayawan masa itu. Sekarang kita laksanakan lagi,” kata Gemala Ranti, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat kepada sumbarsatu di Padang, Rabu (10/11/2021).
Diperkirakan, Kemah Seniman dikuti lebih kurang 200 seniman, budayawan, aktivis seni, dan pelajar di Sumatra Barat.
"Kita membatasi peserta karena masih dalam kondisi pandemik Covid-19. Dan selama berlangsungnya Kemah Seniman, kita tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Kemah Seniman ini diharapkan menghasilkan gagasan-gagasan kebudayaan dan kesenian itu sendiri,” jelas anak sastrawan besar AA Navis ini.
Selain itu, tambah Gemala Ranti, Kemah Seniman itu juga menjadi wadah silaturahmi antarseniman dan masyarakat yang bertujuan mendorong kerja kolaborasi antarbidang seni sehingga tercipta karya-karya baru yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
“Ke depan, perkembangan karya seni dan kegiatan kebudayaan merupakan hasil kerja kolaborasi, dan kita berharap gagasan-gagasan kolaboratif antarseni lahir dari Kemah Seniman ini. Selain itu, Kemah Seniman ini juga salah cara mendekatkan dan menyosialisasikan karya seni kepada masyarakat dan sekaligus membangun apresiasi masyarakat, Seniman dan masyarakat, utaman pelajar bisa saling berdiskusi tentang seni dan karya-karyanya selama berlangsung kegiatan ini,” urainya.
Sementara Kepala Bidang Kesenian dan Diplomasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar Ilfitra mengatakan, Kemah Seniman 2021 yang dilaksanakan di Lapangan Komunitas Intro, Kota Payakumbuh difasilitasi Supardi, Ketua DPRD Sumatra Barat.
"Kita berharap Kemah Seniman ini merupakan salah satu upaya dari banyak kegitan lain untuk pemajuan kebudayaan di Sumatra Barat dan membuka lebih luas ruang dialog antarseniman dan masyarakat," kata Ilfitra.
Kepala Seksi Diplomasi Budaya Dinas Kebudayaan Sumatra Barat Vivieri Yudi mengatakan, dalam sejarah perjalanannya, Kemah Seniman pertama kali digelar pada tahun 1983 di Ngarai Sianok, Nagari Sianok Anam Suku, Agam oleh Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) Sumatra Barat yang diketuai Chairul Harun, seorang sastrawan dan wartawan nasional.
“Awalnya Kemah Seniman diinisiasi BKKNI Sumatra Barat yang dilaksanakan di Ngarai Sianok, Nagari Sianok Anam Suku, Agam. Sebagai debut pertama, peristiwa ini dinilai sukses. Dan banyak melahirkan ide-ide yang implementatif, salah satunya jika saya tidak salah gelaran Pekan Budaya Sumatra Barat,” kenang sosok yang akrab disapa Mak Kari ini.
Viveri Yudi menjelakan, pada Kemah Seniman 2021 ini peserta yang terlibat dalam disaring melalui dua cara. Pertama peserta undangan, yakni peserta yang direkomendasikan oleh masing masing kurator dari bidang seni, musik tari, teater, sastra, seni rupa dan seni tradisi. Kemudian juga ada peserta terbuka yakni melalui pendaftaran.
“Kendati begitu, peserta yang mendaftar tetap akan diseleksi kembali oleh kurator masing-masing terkait eksistensi kesenimannya. Inilah yang membedakan Kemah Seniman sekarang dibandingkan sebelumnya," urainya.
Konten Kemah Seniman ini antara lain workshop seni, pertunjukan seni tradisi bertema kearifan lokal, diskusi bertema alih wahana alih wacana dengan tagline: Basuih dari Bumi. SSC/MN