Sabtu, 04/10/2025 15:52 WIB

Keracunan MBG, Pemkab Agam Kirim Sampel Makanan ke BPOM Padang

Hendri Rusdian

Hendri Rusdian

Agam, >sumbasatu.comGuna memastikan penyebab keracunan makanan Program MBG dari dapur SPPG Kampuang Tangah, Lubuk Basung, Pemkab Agam mengirimkan empat jenis sampel ke laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang, ungkap Kepala Dinas Kesehatan Agam, dr. H. Hendri Rusdian, Sabtu (4/10/2025).

Sampel tersebut berupa nasi goreng yang disantap korban, muntah, tinja siswa dan air yang digunakan dapur SPPG Kampuang Tangah, Jumat (3/10/2025).

"Biasanya hasil sampel keluar dua pekan sampai satu bulan, dan berkemungkinan hasil ini keluar secepat mungkin," ujarnya.

Korban keracunan nasi goreng program MBG milik SPPG di Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, merupakan siswa TK, SD, SMP, MTs, guru, orang tua dan balita, yang tersebar di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah.

Korban mengalami pusing, mual, sakit perut, dan mencret beberapa jam usai menyantap nasi goreng itu, sehingga dibawa ke Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung, RSUD Lubuk Basung, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rizki Bunda.

Usai kejadian itu, dapur SPPG ditutup untuk sementara waktu. Sedangkan keracunan itu ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). (MSM)

BACA JUGA