
Sijunjung, sumbarsatu.com--Atlet lontar martil dan lempar cakram, Rafika Putra, bertekad memberikan yang terbaik di PON XX Papua, membawa emas dan memecahkan rekor.
"Saingan berat lontar martil berasal dari atlet Sumatra. Sementara lempar cakram dari atlet Sumut, Jatim, Jateng, dan Papua," ungkapnya kepada sumbarsatu di sela-sela latihan di SMAN 4 Sijunjung, Nagari Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Jumat (6/8/2021) sore.
Rafika Putra yang berasal dari Nagari Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung ini merupakan talent scouting pada 2013 dan diproyeksikan untuk jangka panjang.
Selama di Pelatnas, Rafika Putra adalah kontingen Indonesia kategori yunior tingkat nasional dan internasional. Ia pernah masuk final kejuaraan atletik 2018 di Jepang dan ikut SEA Games 2019 di Filipina. Sedangkan di kejuaraan Asian Youth dan Asian School di Thailand dan Malaysia pada 2016, ia meraih dua medali perak.
Selain itu, Rafika meraih emas setelah mengalahkan para seniornya di final lontar martil putra pada Kejurnas Atletik 2019 pra kualifikasi PON 2020 Papua.
Rafika melempar martil sejauh 55,65 meter unggul atas Deny Putra Yohannes (atlet Asian Games) dengan lemparan 55,26 meter.
"Karena pandemi Covid-19, Pelatnas PB PASI di Senayan, Jakarta dibubarkan. Atlet pulang ke kampung masing-masing," ujar mahasiswa semester tujuh, Fakultas Ekonomi, Perbanas ini.
Selama berdomisili di kampung dan bekerja di KONI Kabupaten Sijunjung, Rafika tetap melakukan latihan bersama Hendra Ferry, pelatih atletik berlisensi International Association Athletics Federation (IAAF) level 1.
Meski fasilitas latihan di kampung jauh beda dengan di Pelatnas, namun tidak menyurutkan semangatnya.
"Dari segi lapangan masih ada kekurangannya. Untuk lontar martil semestinya ada jaring, di sini tidak ada. Circle dibuat tidak sesuai standar tapi layak di pakai," ungkap Rafika.
Setelah melakukan latihan tiga bulan di Sijunjung, Rafika bersama pelatihnya, Hendra Ferry, akan ke Jakarta untuk latihan di lapangan standar nasional sebelum menuju PON XX Papua.
Terkait fasilitas latihan tersebut, Hendra Ferry mengaku, memang masih jauh dari standar nasional. Khususnya Sumatra Barat belum punya star track atau lapangan sintesis untuk atletik.
"Kami berusaha menjaga motivasi Rafika. Yang jelas Rafika levelnya nasional, malahan sekarang diproyeksikan mendapat medali emas di PON XX Papua," kata Hendra Ferry, putra Nagari Padang Sibusuk dan mengajar di SMAN 4 Sijunjung.
Untuk latihan gym, Rafika didampingi Hendra Ferry melakukannya di fitness center KONI Sijunjung. Ada pula menggunakan peralatan yang dibeli oleh cabor atletik.
"Latihan lontar martil dan lempar cakram, kami buat circle atau lapangannya di SMAN 4 Sijunjung. Alhamdulillah, kepala sekolah menginjinkannya," ujar Hendra Ferry.
Selain itu, kata dia, KONI Sijunjung juga memberikan dukungan berupa uang pembinaan dan monitoring oleh Pemkab Sijunjung.
Raihan emas di PON XX Papua nanti tentu merupakan jalan mulus bagi Rafika Putra kembali ke Pelatnas SEA Games.
Untuk diketahui, Kabupaten Sijunjung mengirimkan 6 atlet dan 2 pelatih dari tiga cabang olahraga, mewakili Sumatra Barat, mengikuti PON XX di Papua yang berlangsung pada Oktober 2021.
Atlet dan pelatih tersebut adalah Hendra Ferry, pelatih atletik, Yaspi Boby, atlet lari 100M-200M, Rafika Putra, atlet lontar martil dan lempar cakram, Renggi Lukmana, atlet balap motor 150 cc perorangan dan beregu, Yovi Hendra Utama, pelatih sepak takraw, serta Afrido Chaniago, Syamsul Akmal, Andri Ferdian Akhza, atlet sepak takraw beregu putra. (Thendra)