“Kami mengingatkan para nelayan, terutama nelayan bagan dan payang, jangan dulu melaut sampai jauh ke tengah, kala cuaca tidak baik. Nelayan dengan kapal kecil, jangan melaut jauh dari pantai. Melautlah dekat-dekat, seperti dekat Pulau Ujung, ujarnya.
Agam, sumbarsatu.com-Cuaca sedang tidak bersahabat dengan para nelayan. Badai disertai hujan mengamuk di lautan, gelombang pun tinggi dan ganas. Nelayan Diingatkan untuk berhati-hati melaut, ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Ermanto, S.Pi. M.Si, Sabtu (11/7/2020), via ponselnya.
Menurutnya, akibat badai dan gelombang tinggi itu, pasokan ikan segar dari nelayan Tiku berkurang. Karena ikan tangkapan nelayan berkurang drastis. Hanya ikan tangkapan nelayan kecil, yang hanya menangkap ikan di perairan dangkal, kini menjadi andalan pedagang ikan. Kondisi logis itu memang selalu dialami nelayan dan para konsumen setiap musim badai.
“Kami mengingatkan para nelayan, terutama nelayan bagan dan payang, jangan dulu melaut sampai jauh ke tengah, kala cuaca tidak baik. Nelayan dengan kapal kecil, jangan melaut jauh dari pantai. Melautlah dekat-dekat, seperti dekat Pulau Ujung," ujarnya.
Sementara hasil ikan karamba di Danau Maninjau lumayan bagus. Begitu juga hasil tangkapan nelayan, seperti nila, bada, dan rinuak.
Kondisi itu kembali menggairahkan perajin makanan olahan dari ikan danau. Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, pembeli berkurang drastis.
“Untungnya, para perajin menjajakan dagangannya via internet. Kini produk perajin makanan khas Maninjau sudah menjarah pasaran nasional,” ujarnya menjelaskan.
Untuk meningkatkan omset, perajin dihimbau untuk mengemas barang dagangannya dalam kemasan cantik dan menarik. Di sisi lain, kualitas peoduk juga perlu ditingkatkan. Bila tidak, akan kalah bersaing di pasaran global.
“Kami di DPKP siap membantu mendesain kemasan yang menarik,” ujarnya pula.
Di zaman kemajuan ini, Ermato mengatakan, pedagang jangan hanya menunggu pembeli, tetapi kejarlah pemberli dengan berbagi cara. Salah satunya dengan menjual produk melalui internet.
Sedangkan Camat Tanjung Raya, Handria Asmi, usaha kuliner olahan khas Maninjau, mulai menggeliat. Salah satu UMKM di Kecamatan Tanjung Raya yang mulai meningkat terdapat di Nagari Tanjung Sani.
UMKM dimaksud memproduksi dendeng rinuak, peyek rinuak, pregedel rinuak, rendang rinuak, dan kuliner khas lainnya.
“Produk UMKM tersebut dikirim ke Jakarta dan Malaysia. Dengan demikian UMKM kita di Tanjung Raya saat ini kembali mengalami peningkatan di sektor pasar” ujarnya. (MSM)