Payakumbuh, sumbarsatu.com--Perpustakaan Nasional memberikan 1000 buku dan 2 rak buku kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Payakumbuh. Hal itu diungkapkan Kabid Perpustakaan, Aswad, dalam Sosialisasi Pengelolaan Perpustakaan Kelurahan/Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kelurahan se-Kota Payakumbuh, di Bakinco Resto, Kecamatan Payakumbuh Barat, Selasa (22/10-2019).
"Begitu pedulinya perpusnas terhadap perpustakaan Kota Payakumbuh karena telah memfasilitasi 1000 buku dan rak sebanyak 2 buah. Kami sangat berbangga dan berterimakasih atas bantuan dari perpusnas kepada perpustakaan Kota Payakumbuh, karena hanya 3 kabupaten/kota di Sumatera Barat yang mendapatkan bantuan seperti ini," ungkapnya di hadapan peserta dari Kelurahan dan Pengurus TBM.
Dia berharap dengan adanya sosialisasi pengelolaan perpustakaan kelurahan membuat pengelola perpustakaan dan Lurah bisa memfasilitasi, mengarahkan, serta mengajak masyarakat untuk gemar membaca serta menjadikan taman bacaan di kelurahan sebagai rumah kedua dan tempat beraktivitas masyarakat.
Salah satu pemateri, Nova, selaku pemilik Taman Bacaan Hawari Keurahan Taratak Padang Kampuang, Kecamatan Payakumbuh Utara, sudah mendirikan Taman Bacaan dirumah sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Perpustakaannya telah banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah dan berbagai masyarakat seperti anak-anak tuna rungu, sindrom, dan anak-anak jalanan. Nova mengatakan bahwa perpustakaan tempat berbagi ilmu kepada siapa saja.
Juga hadir sebagai salah satu pemateri, Henny Riza Falepi, selaku Bunda Literasi Kota Payakumbuh yang menyampaikan bahwa literasi merupakan suatu keharusan.
"Saat ini Indonesia terletak di papan bawah urutan literasi dunia karna warganya yang tidak peduli akan literasi tersebut dan terkhususnya untuk Kota Payakumbuh ini," paparnya.
Henny mengungkapkan, bahwa penyebab rendahnya minat baca masyarakat karena sistem pembelajaran yang belum mewajibkan anak harus membaca buku untuk mencari ilmu pengetahuan yang lebih dari apa yang diajarkan. Serta banyak jenis hiburan, game, tayangan tv dan tempat hiburan untuk menghabiskan sehingga tidak adanya waktu untuk membaca buku.
Bunda Literasi Kota Payakumbuh juga menyampaikan bahwa peranan perpustakaan yaitu sebagai salah satu faktor yg mempercepat akselarasi transfer ilmu pengetahuan serta sebagai pusat pengumpulan dan penyimpanan sumber pengetahuan dan informasi, sebagai jantung pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta sebagai pusat kegiatan setempat.
"Perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam mempengaruhi tingkat taraf hidup masyarakat, dimana hal ini dapat berfungsi sebagai wahana belajar sepanjang hidup sehingga mampu mengembangkan potensi manyarakat menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, inovatif dan mandiri," tambahnya.
Henny juga menyampaikan pesan kepada lurah dan Pengurus Taman Bacaan Masyarakat untuk selalu mencek buku-buku yang tersedia.
"Dicek apakah buku-buku di TBM tidak usang yang dari tahun ke tahun itu-itu saja. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan buku dengan dilakukan pembelian buku edukasi terkini dari dana ADK ataupun melalukan rolling buku-buku pada tiap-tiap kelurahan serta ciptakan lingkungan yg membuat ketertarikan anak terhadap buku," tutupnya. (ima/ssc)