Aktivitas di Kampus ISI Padang Panjang
Padang Panjang, sumbarsatu.com--Program Pascasarjan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang menggelar yudisium (penentuan nilai lulus suatu ujian sarjana lengkap di perguruan tinggi) untuk melepas para tamatannya di thun 2018 ini.
Yudisium yang digelar di Gedung Rektorat, Selasa (28/8/2018) diikuti 47 orang calon Magister yang berkutat pada minat penciptaan. Sementara 28 lagi, mereka yang mengambil minat pengkajian.
Rektor ISI Padang Panjang Novesar Jamarun mengaku bangga dengan mereka yang telah selesai menjalani proses pendidikan di pascasarjana. Diharapkan apa yang sudah didapatkan di Kampus ISI Padang Panjang dapat terus dikembangkan. Salah satunya dengan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
“Karya-karya penciptaan maupun kajian-kajian para alumni pascasarjana kita sudah cukup diperhitungkan di luar sana. Masyarakat pun lebih mengenal kita karena karya-karya tersebut yang banyak dipentaskan di luar lingkungan kampus. Ini adalah semacam promosi yang positif yang turut mengangkat perguruan tinggi kita di mata publik,” kata Novesar Jamarun di depan para alumnus.
Pengembangan Pascasarjana ISI Padang Panjang, menurut Rektor akan terus dilaksanakan terutama sektor SDM pengajar.
“Kita akan terus upayakan sehingga suatu saat nanti, para pengajar memang benar-benar adalah para guru besar kita semuanya. Apa yang kurang akan terus kita tambah termasuk dalam hal kompetensi dosen-dosen kita. Mana-mana bidang minat yang masih sedikit pengampunya akan kita upayakan agar segera ditambah dari SDM kita sendiri,” terangnya.
Terkait dengan misi yang diemban para alumni di masa depan, Rektor berharap disadari dari saat ini.
“Para alumni pascasarjana diharapkan untuk benar-benar menunjukkan kontribusi nyata untuk membangun kesenian di tengah masyarakat. Sebagai seorang Magister, tentu saja harapan masyarakat akan semakin besar terhadap para alumni pascasarjana. Dan itu akan menentukan citra perguruan tinggi ISI Padang Panjang sebagai rahim yang melahirkan mereka,” paparnya.
Pemda Harus Pacu Mutu SDM
Sementara Direktur Pascasarjana ISI Padang Panjang Dr. Susasrita Loravianti, S.Sn., M.Sn mengatakan, tamatan yang dilepas pada yudisium kali ini berasal dari berbagai daerah. Malah sebagian besar bukan alumni S1 dari ISI Padang Panjang sendiri.
"Kali in merupakan yudisium dengan alumni terbanyak. Tingkat keberhasilan dalam menyelsaikan pendidikan pun cukup tinggi. Dalam angkatan kali ini hanya 2 orang yang mundur dari tugas akhir karena memang menjalani masa istirahat sehingga ketinggalan dari teman-temannya," kata Susasrita Loravianti.
Kendati begitu, Susasrita Loravianti juga menyebutkan, terkait jumlah peminat masuk Pascasarjana ISI Padasng Panjang yang turun beberapa tahun terakhir.
“Kini jumlah mahasiswa baru kita cuma 48 orang setelah dulunya pernah hingga lebih 100 orang,” kata Direktur yanh juga koreografer ini.
Menurunnya minat itu, menurutnya, lantaran tidak banyak lagi pemerintah daerah yang mendorong SDM ASN nya untuk melanjutkan pendidikan ke level pascasarjana. Sementara, kebutuhan akan peningkatan pendidikan tersebut sebenanrya cukup besar.
Mengingat, bidang pariwisata dan industri kreatif terus digenjot pemerintah pusat terhadap daerah-daerah, ini artinya memang perlu peningkatan SDM yang bekerja di sektor-sektor itu tadi di pemerintahan.
"Namun, pihak pemerintah daerah perlu berinisiatif untuk mendorong ASN mereka kuliah di sini. Salah satu jalannya adalah dengan membangun MoU dengan kita di ISI Padang Panjang. Inisiatif itu perlu bagi tiap pemerintah daerah kita,” sebutnya.
“Tujuan berdirinya program pascasarjana ini tentu saja turut mendorong kemajuan daerah, khususnya bagi ketersediaan tenaga seni budaya yang punya kompetensi yang lebih tinggi,” pungkas Susasrita Loravianti. (SSC/MF)