Tim Verifikasi BMKG (DKJN, Sestama BMKG bagian Aset), dan Pemprov Sumbar Pengecekan Peralatan INA-TEWS BMKG, melakukan kunjungan pemantauan alat pendeteksi gelombang tsunami di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (3/7/2018).
Agam, sumbarsatu.com-Tim Verifikasi BMKG (DKJN, Sestama BMKG bagian Aset), dan Pemprov Sumbar Pengecekan Peralatan INA-TEWS BMKG, melakukan kunjungan pemantauan alat pendeteksi gelombang tsunami di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (3/7/2018). Rombongan itu didampingi Kabid PK pada BPBD Agam, Yunaidi. S,S.Pd, M.Pd.
Pemantauan alat EWS pendeteksi gelombang tsunami milik BMKG yang terpasang di halaman kantor Camat Tanjung Mutiara, adalah dalam rangka proses penyerah terima BMN ke BMD oleh Tiim Verifikasi BMKG (DKJN, Sestama BMKG/Asset) kepada Pemerintah Provinsi Sumbar (Biro Asset dan BPBD).
Pemeliharaan alat EWS milik BMKG Pusat akan diserahkan ke pihak Pemprov Sumbar, dan secara bertahap akan diserahterimakan kepada pemerintah Kabupaten/Kota. Dana perawatan dan pemeliharaan disiapkan daerah masing-masing.
Rahmat Triyono, Dipl. Seis, MT, Kepala Stasiun Geofisika Silaing Bawah, Padang Panjang mengatakan, barang Milik Negara berupa sirine tsunami, yang dibangun BMKG sejak tahun 2008 terletak di 6 lokasi, antara lain di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Pasaman Barat, merupakan sebuah sistem peringatan dini tsunami (InaTEWS) mulai dari sistem monitoring, processing, dan diseminasi atau penyebaran warning ke seluruh stakeholder dan pemerintah daerah termasuk masyarakat.
Menyikapi kerentanan bencana di daerah, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, MSc. Phd, yang turut hadir menyebutkan, bahwa BMKG harus menyerahkan sirine peringatan dini agar lebih cepat diaktivasi ketika bencana tiba.
"Inilah yang menjadi alasan utama kenapa sirine tsunami perlu kami serahkan, agar bersama-sama bertanggung jawab. Kita ada masa transisi 1 tahun, 2018 pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab BMKG. Namun selama setahun ini kami mohon proses transfer tanggung jawab ini juga dilakukan," ujarnya.
Menurut Yunaidi, sirine EWS Tsunami milik BMKG di Agam ada satu unit, dan dari BNPB ada 8 unit. Setiap bulan tanggal 26 selalu diaktifasi agar EWS tersebut hidup semua. Sirine ini penting, menjadi peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. (MSM)