Prakongres Bahasa Minangkabau Telurkan 8 Butir Rumusan

MASYARAKAT AKAN PUNYA TATA BAHASA MINANGKABAU

Jum'at, 08/12/2017 09:22 WIB
Diskusi intensif Tim Perumus Prakongres yang terdiri dari Prof Dr Nadra, M.S, Prof Dr Harris Effendi Thahar, M.Pd, Dr Lindawati, M.Hum, Prof Dr Oktavianus, M.Hum, Bahren, MA, Prof Dr Jufrizal, M.Hum, dan Drs Agus Sri Danardana, M, Hum.

Diskusi intensif Tim Perumus Prakongres yang terdiri dari Prof Dr Nadra, M.S, Prof Dr Harris Effendi Thahar, M.Pd, Dr Lindawati, M.Hum, Prof Dr Oktavianus, M.Hum, Bahren, MA, Prof Dr Jufrizal, M.Hum, dan Drs Agus Sri Danardana, M, Hum.

Padang, sumbarsatu.com—Prakongres Bahasa Minangkabau dilaksanakan pada pada Rabu-Kamis, 5-7 Desember 2017 di Hotel Kyriad Bumiminang di Padang menelurkan 8 butir rumusan penting terkait dengan masa depan bahasa Minangkabau.

Rumusan yang dihasilkan itu berdasarkan pembentangan kertas kerja para linguis dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, serta budayawan dan pemangku adat, selama dua hari.

Butir penting dari 8 rumusan itu ialah penyusunan tata bahasa baku bahasa Minangkabau, selain tentu saja terkait dengan revitalisasi dan regulasi.

“Ini artinya, masyarakat Minangkabau akan memiliki tata bahasa dalam bahasa tulis,” kata Prof Nadra, linguis dari FIB Unand, Kamis (7/12/2017), yang merupakan “pembicara kunci” dalam kegiatan ini.

Rumusan ini dihasilkan setelah melalui diskusi intensif tim perumus yang terdiri dari Prof Dr Nadra, M.S, Prof Dr Harris Effendi Thahar, M.Pd, Dr Lindawati, M.Hum, Prof Dr Oktavianus, M.Hum, Bahren, MA, Prof Dr Jufrizal, M.Hum, dan Drs Agus Sri Danardana, M, Hum.

Sementara itu, Taufik Effendi, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, mengatakan, apa yang dicapai dari Prakongres Bahasa Minang ini merupakan langkah penting sebagai upaya menyelematkan masa depan bahasa Minangkabau, sekaligus tentu saja budaya Minangkabau.

“Ini langkah besar dalam perjalanan sejarah bahasa Minangkabau. Hasil rumusan ini akan saya sampaikan kepada Bapak Gubernur. Dan tahun 2018 kita sudah punya landasan kuat untuk menggelar Kongres Bahasa Minangkabau,” kata Taufik Effendi.

Prakongres Bahasa Minangkabau dalam rangka upaya pelestarian dan pengembangan bahasa dan sastra Minangkabau, diikuti 65 peserta dari kota dan kabupaten se-Sumatera Barat, yang terdiri dari pemangku adat, bundo kanduang, budayawan, jurnalis, dan akademisi.

Berikut ini diturunkan secara lengkap 8 butir rumusan yang telah diteken tim perumus dan perwakilan peserta Prakongres Bahasa Minang.

BERITA ACARA KESEPAKATAN
PELAKSANAAN PRAKONGRES DALAM KEGIATAN PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA MINANGKABAU TAHUN 2017

Pada hari ini, Kamis, tanggal tujuh, bulan Desember, tahun dua ribu tujuh belas telah dilaksanakan Prakongres dalam rangka Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Bahasa dan Sastra Minangkabau pada tanggal 5 s.d. 7 Desember 2017 di Kyriad Hotel Bumi Minang, Jalan Bundo Kanduang No. 20--28 A Padang, kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyepakati dan mendukung program/kegiatan Kongres Bahasa Minangkabau pada tahun 2018 berdasarkan hasil rumusan prakongres bahasa dan sastra Minangkabau Tahun 2017 sebagai berikut.

  1. Pelaksanakan kongres bahasa Minangkabau tahun 2018.
  2. Penyusunan tata bahasa baku bahasa Minangkabau.
  3. Penyusunan pedoman ejaan bahasa Minangkabau.
  4. Pelaksanaan berbagai upaya untuk kebertahanan dan pemertahanan bahasa dan sastra Minangkabau.
  5. Penelusuran keberadaan aksara Minangkabau
  6. Perwujudan nyata revitalisasi bahasa dan sastra Minangkabau secara berkelanjutan.
  7. Perwujudan pelestarian dan pengembangan bahasa dan sastra Minangkabau secara berkelanjutan
  8. Pembentukan lembaga pelestarian dan pengembangan bahasa dan sastra Minangkabau

Demikian Berita Acara Kesepatan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Padang, 7 Desember 2017



BACA JUGA