
Anak didik melintas di perkebunan teh Liki, Solok Selatan.
Liki, sumbarsatu.com--Seiringan dengan gelaran ritual adat "Wiwitan Petik Teh", diresmikan kantor PT Rajawali Liki Energi yang bertempat di Kebun Liki, Solok Selatan, Sumatera Barat. Peresmian ini menandai bahwa Kantor PT Rajawali Liki Energi resmi beroperasi untuk mewujudkan proyek sinergi BUMN dalam bidang energi antara PT RNI dengan PT Brantas Abipraya.
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Agung P. Murdanoto mengatakan, manajemen saat ini tengah menggenjot percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) dengan daya 15,6 MW ini. Diharapkan, melalui sinergi ini permasalahan keterbatasan listrik di sekitar Solok Selatan dapat teratasi.
“Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan usaha yang dilakukan di Mitra Kerinci. Dengan ketersediaan listrik yang memadai, diharapkan tingkat perekonomian di wilayah Solok Selatan dapat terangkat lagi,” kata Agung.
Ketua DPRD Solok Selatan Shidiq Ilyas juga mengingatkan agar proyek ini selain menghasilkan listrik juga dapat berkontribusi meningkatkan arus wisatawan yang masuk ke Solok Selatan, dengan begitu masyarakat sekitar juga dapat menikmati manfat ekonomis dari adanya pembangkit listrik ini.
Sementara itu, Direktur PT Rajawali Liki Energi Ondi mengatakan, saat ini progres pembangunan sedang dalam tahap negosiasi dengan PLN selaku pihak pembeli listrik. Diharapkan proses ini tidak terlalu lama sehingga dapat segera lanjut kedalam proses konstruksi.
“Ditargetkan PLTMH ini mulai beroperasi di tahun 2017. Sehingga upaya perusahaan untuk meningkatkan laba dan kesejahteraan karyawan dapat terwujud dengan lancar,” kata Ondi.
Sekilas PT Mitra Kerinci
PT. Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang mengelola sekitar 2.025 hektare perkebunan dan pabrik Pengolahan teh Liki di Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.
Perkebunan Liki pertama kali dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1940 dan dikelola menjadi anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mulai tahun 1990.
Karakter tanahnya yang unik, berada di antara zona kering dan basah pada ketinggian 600 – 1100 m di atas permukaan laut, membuat teh dari perkebunan Liki memiliki kualitas yang tinggi , "quick brewing", kadar "tannin" yang tinggi, seduhan warna yang menarik dan dengan karakter rasa sepet yang kuat.
Teh hasil dari perkebunan Liki memiliki komposisi "tannin" terbesar dibanding seluruh perkebunan teh lainnya di Indonesia, yaitu sebanyak 18%. "Tannin" ini merupakan zat antioksidan yang tinggi sekaligus memperkuat rasa teh itu sendiri.
Kini perkebunan teh Liki berhasil menghasilkan 18 juta kilogram daun teh segar setiap tahunnya yang diolah menjadi 5 juta kg teh untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan kapasitas produksi sebanyak 75 ribu kg teh hijau per hari, perkebunan teh Liki merupakan penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. (SSC)