AM PARAK
Padang Pariaman, sumbarsatu.com--Bupati Padang Pariaman H Ali Mukhni membuat proposal untuk pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK ) bidang kesehatan tahun 2017 kepada Pemerintah Pusat yang ditembuskan kepada DPR RI.
Proposal yang bernilai Tp100 miliar itu merupakan kebutuhan daerah dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal. Proposal tersebut, dibuat atas saran dari anggota DPR RI John Kenedy Azis untuk pembangunan sarana fisik bidang kesehatan antara lain pengembangan Rumah Sakit Umum Parit Malintang (RSU) dan pengadaan alat kesehatan..
"Semoga terealisasi pada tahun depan untuk pelayanan kepada masyarakat," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Pemkab Padang Pariaman Hendra Aswara di lokasi pembangunan Jembatan Campgo Kampung Dalam, Selasa (11/10/2016).
Dikatakannya, pengembangan RSU Parit Malintang sudah sangat mendesak untuk pembangunan fasilitas rawat inap, ruang operasi dan bangsal serta ditunjang alat kesehatan sebagai penunjang sarana dokter spesialis.
"Rumah sakit ini sudah dikunjungi oleh Ibu Menteri Kesehatan dan beliau menyarankan RSU Parit Malintang sebagai RS Traumatik karena berada di jalan lintas Sumatera," kata Bupati yang dikenal jago lobi itu.
Orang nomor satu di Padang Pariaman itu juga mengatakan bahwa tahun ini daerahnya juga mendapatkan DAK sebesar Rp61 miliar dari Pemerintah Pusat dengan rincian Rp46 milira untuk infrastruktur jalan dan Rp15 miliar untuk alat kesehatan.
"Saat ini sedang proses tender. Insya Allah, jalan di Padang Pariaman akan semakin mulus," kata Peraih Satya Lencana Pembangunan itu.
Selanjutnya, ia memohon dukungan seluruh pihak ranah dan rantau untuk kesejahteraan masyarakat dengan menggaet dana Pusat seperti yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain pembangunan mega proyek skala nasional BP2IP di Tiram, MAN Cendikia di Sintuk Toboh Gadang, Asram Haji di Batang Anai dan pembangunan lainnya.
Sementara anggota DPRD Padang Pariaman Kamarsam mengapresiasi kerja keras Bupati Ali Mukhni menggaet dana pusat untuk ditransfer ke Padang Pariaman demi percepatan pembangunan dan pelayanan publik.
"Kita tahu APBD kita sangat terbatas untuk mendanai pembangunan daerah," kata alumni Lemhanas 2012 itu. (SSC)