Puluhan Siswa SMKN 3 Pariaman Tanam Ribuan Mangrove

SEKOLAH PANTAI INDONESIA

Rabu, 28/09/2016 08:29 WIB
Puluhan pelajar Sekolah Pantai Indonesia SMKN 3 Pariaman, menanam ribuan bibit bakau di Mangguang Utara Kota Pariaman.

Puluhan pelajar Sekolah Pantai Indonesia SMKN 3 Pariaman, menanam ribuan bibit bakau di Mangguang Utara Kota Pariaman.

Pariaman, sumbarsatu.com--Ancaman abarasi menjadi salah satu momok menakutkan bagi warga yang hidup di kawasan pesisir. Guna mengatasi abrasi di kawasan pesisir dari hempasan gelombang laut, di sejumlah pantai dipasang krip-krip atau beton sebagai pemecah ombak. Namun demikian secara alami hal tersebut dapat diatasi dengan menjaga dan melestarikan hutan bakau.

Hal demikian disampaikan Donni Ramha Saputra, Kabid Pengawasan dan Pengendalian dari DKP Propinsi Sumbar di hadapan 35 orang siswa Sekolah Pantai Indonesia SMK3N Pariaman. Siswa ini melakukan penanaman sebanyakl 2.200 bibit bakau di Mangguang Pariaman Utara, tepat di belakang UPT Penangkaran Penyu DKP Kota Pariaman, Selasa (27/9/2016).

"Aksi penanaman bakau tersebut merupakan bagian dari pelajaran Sekolah Pantai Indonesia, mulai dari pengenalan terumbu karang , tentang iklim, pencemaran perairan, dan dinamika pantai. “Kamis kemarin siswa-siswa ini baru saja diajarkan tentang metode pengamatan terumbu karang dan cara bersnorkeling yang baik,” kata Doni.

Sebelum aksi penanaman, Kepala SMKN 3 Pariaman Drs. Rafudin, M.Pd.T menyebutkan, SMKN 3 Pariaman adalah salah sekolah yang ditunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai salah satu pelaksanaan Sekolah Pantai Indonesia.

"Tujuannya untuk mengembangkan kecintaan siswa terhadap lingkungan di kawasan pantai dan pulau yang ada di daerahnya. Proses pembelajarannya dilakukan baik pelajaran secara teori, maupun praktek yang akan di terima oleh siswa, sehingga siswa terlibat aktif dalam upaya pemantauan lingkungannya," kata Rafudin.

Sementara itu Era Siswani,S.Pi guru pendamping menyebutkan, dengan praktik dan langsung ke lapangan, diharapkan siswa cepat paham, dan mengerti dengan fungsi serta manfaat hutan bakau sebagai salah satu bentengnya daratan dari bahaya abrasi pantai.

Hal senada pun disampaikan Febi, oleh salah seorang siswa, menurutnya walau dengan keterbatasan waktu mereka sangat senang dan cepat mengerti serta memahami tentang hutan bakau yang selama ini mereka mengetahuinya dari pelajaran sekolah maupun berbagai sumber lainnya.

“Dengan praktik dan langsung mengamati ke lapangan, kami cepat paham, dan menanam langsung bakau, otomatis kami juga harus merawatnya sampai tumbuh,” imbuh Febi.

Dalam aksi penanaman bakau tersebut, selain di dampingi guru pendamping, juga di damping oleh petugas-petugas dari UPT Penangkaran Penyu DKP Pariaman, yang telah berpengalaman tidak hanya dibidang konservasi penyu, tetapi juga ekosistem pesisir lainnya seperti terumbu karang maupun hutan bakau. (SSC)



BACA JUGA