Gerakan Berbagi Kopi Dinding Diluncurkan Lagi di Padang

KAFE NUSANTARA YANG KEDUA DI KOTA PADANG

Sabtu, 23/07/2016 17:59 WIB
Gubernur Irwan Prayitono menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan sosial berbagi kopi dinding di Kafe Nusantara Padang

Gubernur Irwan Prayitono menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan sosial berbagi kopi dinding di Kafe Nusantara Padang

Padang, sumbarsatu.com--Gubernur Sumatera Irwan Prayitno menghadiri peluncuran Gerakan Sosial Kopi Dinding (a way to share) di Cafe Nusantara Jalan Batang Anai No 2, Padang Baru, Padang, Sabtu (23/7/2016).

Untuk Kota Padang, Cafe Nusantara ini merupakan kedai kedua yang menyatakan mendukung gerakan sosial berbagi ini. Pertama Kedai Kopi Ongga Kedai Kopi Ongga Pasar Mudik, Padang. Di luar Kota Padang, ada tiga kafe serupa: 1 di Kabupaten Dharmasraya dan dua di Kolaka Sulawesi.

"Gerakan kopi dinding adalah ide cemerlang untuk menggalakkan kepedulian sosial dengan cara sederhana yang selama ini tidak pernah terpikirkan oleh publik," kata Irwan Prayitno, saat memberi sambutan.

Irwan menyebutkan, gerakan sosial lewat sedekah kopi dinding ini, seseorang atau kelompok dapat berbagi bukan dalam bentuk uang tetapi berbentuk makanan dan minuman.

"Kita sangat mendukung, apa lagi digerakkan para kaum muda. Ini bentuk sosialentrepreneurship. Kewirausahaan sosial," kata Gubernur.

Fadhli Basya, pemilik Kafe Nusantara mengaku sangat apresiatif terhadap gerakan sosial berbagi ini.

"Maka, saat Bang Miko Kamal menjelaskan tujuan Gerakan Kopi Dinding ini, saya langsung respons, dan siap kafe ini dijadikana salah satu kafe untuk mendukung gerakan ini," kata Fadhli Basya.

Sementara itu, Miko Kamal, salah seorang inisiator Gerakan Sosial Kopi Dinding mengarakan, gerakan amalan ini semacam bentuk investasi akhirat.

"Gerakan Sosial Kopi Dinding merupakan investati akhirat karena gerakannya diperuntukkan bagi yang tidak mampu atau kaum dhuafa. Pengunjung kafe dipersilakan berbagi dengan orang lain yang tidak mampu," terang Miko Kamal.

Ia jelaskan, gerakan ini sebenarnya terinspirasi dari gerakan senada di sebuah kafe di Venesia, Italia. Di kafe ini pengunjung, kafe membeli kopi 2 gelas. Satu untuk diminum sendiri, dan satu lagi diletakkan di dinding kafe.

"Yang diletakkan di dinding ini diberikan untuk yang tidak mampu membelinya," kata Miko

Miko menerangkan, cara menunaikan gerakan berbagi ini sangat mudah. Jika memesan segelas kopi yang harganya Rp8.000, misalnya, maka dibayar Rp16.000 karena segelas yang satunya untuk kopi dinding. Kemudian kopi untuk berbagi ini ditandai dengan menempelnya di dinding.

Kopi yang tertera di dinding itu, kelak jika ada pengunjung yang kurang mampu, ia mengambil satu stiker di dinding dan menunjukkannya ke keasir kafe, maka ia dapat nikmati kopi secara cuma-cuma.

"Gerakan ini sudah dimulai sejak 27 Februari 2016 dan mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat. Dengan berbagi akan membuat hidup lebih bahagia," katanya.

Tampak hadir dalam peluncuran gerakan ini antara Prof Helmi (akademisi Unand), Yusrizal KW (pengusaha), Musfi Yendra (penggerak Dompet Dhuafa Singgalang), Budi Kurniawan (aktivis sosial), Adrian Tuswandi (KI Sumbar), Yul Akhyari Sastra (pengacara), Ian Hanafiah (penggerak pariwisata), dan pengusaha muda lainnya. (SSC)



BACA JUGA