
Perguruan Silat Tangan Mas, memperingati hari jadinya yang ke-19 dengan menggelar pertandingan antarsesama anggota perguruan
Agam, sumbarsatu.com--Perguruan Silat Tangan Mas, memperingati hari jadinya yang ke-19 dengan menggelar pertandingan antarsesama anggota perguruan, Kamis (5/5/2016), di GOR Padang Baru Lubuk Basung.
Menurut pimpinan, sekaligus pendiri perguruan, Asrial, SH, pertandingan silat dimaksud hanya diikuti Pesilat Tangan Mas dari Agam, dan cabang yang ada di Sumbar. Sedangkan anggota perguruan dari Cabang Riau dan Jambi tidak bisa hadir, karena waktu ujian sekolah sudah dekat.
Walau demikian, ratusan pesilat meramaikan iven interen tersebut. Para pelatih dan murid senior dipercaya menjadi wasit.
“Kami perkirakan, pertandingan akan memakan waktu dua hari,” ujarnya, Kamis (5/5/2916) di GOR Padang Baru Lubuk Basung.
Pertandingan, walau berlangsung sesama saudara seperguruan, namun semangat kompetisi terlihat nyata. Para pesilat yang bertarung sama-sama ingin memenangkan pertarungan, dilandasi semangat persaudaraan.
Menurut Asrial, didampingi rekannya, Pen, dulu ia mengembangkan Kungfu Saolin. Kemudian, tahun 1988 sampai 1996, ia berpindah ke Wushu.
Karena pertandingan di Cabor Wushu sangat minim, atas saran beberapa petinggi Dinas Pendidikan Kabupaten Agam kala itu, akhirnya Asrial berpindah lagi ke Cabor Silat.
“Tepat tanggal 5 Mei 1996, saya mendirikan Perguruan Silat Tangan Mas. Muridnya kala itu sekitar 50 orang, yang sebelumnya murid Perguruan Wushu Tangan Mas,” ujarnya pula.
Setelah Cabor Silat dipertandingkan di Porda (kini Proprov) Sumbar, peminat silat semakin banyak di Agam. Pasalnya, pesilat Agam selalu berhasil mempersembahkan medali emas untuk daerahnya.
“Praktis di setiap Porda, dan kini disebut Porprov, Sumbar, pesilat Agam selalu mempersembahkan medali emas, perak, dan perunggu untuk daerahnya,” ujarnya lagi.
Kemudian, dengan menyebarnya para murid senior ke berbagai kabupaten/kota di Sumbar, Riau, dan Jambi, maka berkembang pulalah Perguruan Tangan Mas di sana.
Para murid senior memang diberi kewenangan untuk mengembangkan Perguruan Silat Tangan Mas, dengan membentuk cabang di mana mereka berada.
Kini, menurut Asrial, murid perguruan Tangan Mas sudah mencapai 500-an. Mereka tersebar di berbagai kabupaten/kota dik Sumbar, Riau, dan Jambi.
“Pertandingan untuk memeriahkan HUT ke-19 ini, di samping untuk memeriahkan hari lahir perguruan, juga sebagai ajang silaturahmi bagi para pesilat yang bersaudara, tapi berjauhan tempat tinggal itu,” ujarnya mengakhiri perbincangan dengan sumbarsatu.com. (MSM)