Patani Agam Tanam Kopi Arabika Karena Menjanjikan

Selasa, 29/12/2015 22:03 WIB

Agam, sumbarsatu.com—Untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Agam, harus diupayakan menanam komoditas perkebunan bernilai jual tinggi. Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perekebunan (Kadishutbun) Kabupaten Agam, Ir. Yulnasri,MM, Selasa (29/12/2015) malam.

Menurutnya, kesalahan memilih komoditas, bisa menyebabkan kerugian,yang bermuara pada penyesalan. Di sisi lain, komoditas yang dipilih harus cocok dengan kondisi lahan. Tidak semua tanaman perkebunan cocok dengan kondisi lahan. Ia mencontohkan,sawit tidak menguntungkan bila ditanam di lahan kering dan berbukit. Jangankan menguntungkan, malah bisa mengundang bencana.

“Sawit di lahan kering berbukit, bisa mengundang longsor,” ujarnya.

Tanaman yang bisa ditanam di lahan berbukit, salah satunya adalah kopi arabika. Kopi jenis itu, di samping bernilai jual tinggi, juga mampu sebagai penahan lahan agar tidak longsor.

Pihak Dishutbun Agam sudah membuat program pengembangan kopi arabika. Pengembangan dilakukan sejak dari penanaman kopi, sampai ke pemasarannya. Bila di pasar rakyat, harga kopi arabika dihargai sama saja dengan kopi robusta. Padahal, kopi arabika harganya jauh lebih tinggi dari kopi jenis robusta. Cita rasanya pun jauh lebih enak.

“Bila diolah dengan baik, bubuk dan butiran kopi arabika bisa laku Rp100.000 lebih setiap kilonya,” ujarnya pula.

Ia menghimbau segenap petani kopi di daerah itu untuk mengganti tanaman kopi mereka dengan kopi arabika. Bila kesulitan mendapatkan bibitnya, pihak Dishutbun Agam bersedia membantu pengadaan bibit.

Agar memudahkan pembinaan, dan penyaluran bantuan bibit, Yulnasri meminta petani bergabung dalam sebuah kelompok tani.

Dikatakan, bila usaha kopi arabika ditekuni dengan serius, ia yakin masa depan petani akan lebih baik. (MSM)



BACA JUGA