Mendikbud Anies: Jadikan Sekolah Itu Taman, Bukan Momok yang Menyeramkan

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Sabtu, 02/05/2015 09:46 WIB
Mendikbud pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional  2 Mei 2015

Mendikbud pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015

Jakarta, sumbarsatu.com—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pembina upacara dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Anies berpesan agar semua pihak bergerak bersama untuk peduli pada nasib pendidikan bangsa

Upacara Peringatan Hardiknas 2015 berlangsung di halaman Gedung Kemdikbud, Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2015) pagi. Upacara diikuti oleh pegawai Kemdikbud, ratusan siswa dari berbagai tingkatan, serta tamu undangan. Hadir pula guru-guru alumni pengerahan tenaga mahasiswa (PTM) yang pada tahun 1950-an mengajar ke pelosok daerah.

Menteri Anies yang bertindak sebagai pembina upacara memakai setelan jas dan peci. Dalam upacara peringatan yang mengambil tema 'Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila' ini, Anies mengajak semua elemen masyarakat terlibat dalam pendidikan.

"Mari kita ikut iuran untuk membuat generasi anak-anak kita bisa meraih yang jauh lebih baik dari yang berhasil diraih generasi ini," ucapnya dalam amanat upacara.

Menteri Anies juga menganugerahkan Satya Lencana Karya Bakti untuk pegawai Kemendikbud yang sudah mengabdi puluhan tahun.

Ia mengajak semua pihak bergerak bersama untuk peduli pada nasib pendidikan bangsa. Hari Pendidikan Nasional harus diperingati dengan bersama-sama 'iuran' bagi pendidikan.

"Kita mendorong pendidikan menjadi gerakan semesta, yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen bangsa: masyarakat merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia bisnis peduli, dan ormas LSM mengorganisasi," ucap Anies.

Upacara peringatan yang mengambil tema 'Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila' ini, Anies mengajak semua elemen masyarakat terlibat dalam pendidikan.

Dia tidak ingin pendidikan hanya menjadi sekadar program. Pendidikan seharusnya menjadi gerakan yang menumbuhkan rasa memiliki pada semua kalangan.

"Mari kita ikut terlibat memajukan pendidikan. Mari kita ikut iuran untuk membuat generasi anak-anak kita bisa meraih yang jauh lebih baik dari yang berhasil diraih generasi ini. Dan, iuran paling mudah adalah kehadiran," ucap penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini.

"Pendidikan bukan hanya urusan kedinasan di pemerintah, melainkan juga urusan kita dan ikhtiar memajukan pendidikan adalah juga tanggung jawab kita semua," tutup Anies.

Anies juga ingin mengubah citra sekolah yang selama ini sangat menakutkan bagi para siswa.  “Sekolah sering jadi momok yang menyeramkan, citra ini ingin diubah dengan menjadikan sekolah seperti taman,” katanya.

"Ki Hajar Dewantara menyebut sekolah dengan istilah Taman. Taman adalah tempat belajar yang menyenangkan. Anak datang ke taman dengan senang hati," tambah Anies.

Menurut Anies, ada beberapa karakter dari sekolah yang menyenangkan. Sekolah harus melibatkan guru, orangtua, dan siswa dalam proses belajarnya. Selain itu, sekolah juga harus memberikan tantangan dan ragam pilihan bagi peserta didik serta berefek jangka panjang.

"Di hari Pendidikan Nasional ini, mari kita kembalikan semangat dan konsep Ki Hadjar Dewantara bahwa sekolah harus menjadi tempat belajar yang menyenangkan," ucapnya. (SSC)



BACA JUGA