Film ‘Journey of Java Minor’ Akan Diputar di Bioskop Karya Padang

KARYA SUTRADARA DAVID DARMADI

Kamis, 06/11/2014 11:12 WIB
Film ‘Journey of Jawa Minor’ akan diputar di Bioskop Karya Padang

Film ‘Journey of Jawa Minor’ akan diputar di Bioskop Karya Padang

Padang, sumbarsatu.com—Journey of Java Minor, film fiksi indie besutan sutradara muda Sumatera Barat, David Darmadi, akan diputar dalam agenda Bioskop Samotra di Bioskop Karya, Padang, Desember mendatang.

Dengan keberanian menghadirkan film tersebut pada khayalak Kota Padang, David ingin menyuguhkan sebuah perbedaan dalam karyanya, film dengan cara tutur visual yang bereksprementasi terhadap bahasa visual itu sendiri, tidak hanya menawarkan cerita yang penuh isak tangis atau sesuatu yang bahagia.

Film Journey Of Java Minor sendiri adalah film fiksi pertama David yang merupakan lulusan perfilman ISI Padang Panjang tersebut. Sebelum Journey of Java Minor, ia sudah menghasilkan adalah film dokumenter dan eksperimental.

“Dengan film fiksi pertama saya ini, saya ingin membuat penonton sedikit berjarak terhadap film yang ditonton. Penonton tidak dipaksa untuk mengindentifikasikan dirinya dengan karakter tokoh yang diciptakan. Penonton diberi ruang berfikir untuk menangkap dan menafsirkan setiap simbol yang dihadirkan,” terangnya tentang film tersebut pada sumbarsatu.com, Kamis (6/11/2014) di Padang.

Journey of Java Minor sendiri menceritakan tentang pertemuan seorang pria mata sipit (25 tahun) dengan seorang ibu muda (38 tahun) yang tidak saling mengenal satu sama lainnya.

Mereka bertemu di dalam bus antar kota (Medan-Padang-Palembang) yang mereka tumpangi. Keduanya memiliki tujuan perjalanan yang berbeda. Pria Mata Sipit perjalanan ke Padang, Ibu Muda hendak pergi ke Palembang.

Pertemuan tersebut membawa mereka pada sebuah percakapan yang menarasikan tentang kisah Ibu Muda yang disiksa suaminya. Hingga percakapan mereka selesai, Ibu Muda mempertanyakan kembali apa yang telah dinarasikannya.

Skenario film tersebut sudah ditulis David Darmadi sejak 2010 silam dan pada tahun yang sama skenario tersebut merupakan official selection di Script Lab. Satellit Jakarta Internasional Film Festival (JILFest) 2010.

“Saya cukup senang, script ini sempat dibedah oleh Salman Aristo (penulis script film Laskar Pelangi). Tapi ketika itu, Salman Aristo lebih mengarahkan untuk menemukan karakter want dan need pada tokoh pria mata sipit atau ibu muda,” kata David.

“Saya kesulitan untuk itu. Karena kedua tokoh ini tidak memiliki karakter want dan need terhadap pertemuan tersebut. Akhirnya saya mencoba melakukan pencarian lagi,” tambahnya.

Tidak puas dengan skenario tersebut David berusaha melakukan penggarapan lagi pada tahun 2013. 

“Dalam pengembangan script ini saya dibantu dan berdikusi dengan Benny Sumarna, Dr. Rosta Minawati (Dosen Film dan Kaprodi Pasca ISI Padang Panjang), Edi Suisno (Dosen Teater ISI Padang Panjang dan Penikmat Film), Andi Jagger (aktor teater dan filmmaker),” terangnya.

Akhirnya ia bersama tim melalukan persiapan pra produksi film ini dilakukan hingga April 2014, dan pada 14-18 April 2014 tim Journey Of Java Minor melakukan eksekusi shooting di sekitaran Danau Toba.

Untuk dana produksi film yang tergolong besar, David pun merogoh kantong pribadi dan dibantu oleh Direktur PT NPM yaitu Angga Virkanza.

“Beliau seorang pengusaha muda yang sangat peduli terhadap kreativitas anak muda. Menariknya bantuan uang yang diberikan oleh Angga Virkanza tidak diberikan secara cuma-Cuma,” terang David mengenai upaya yang ia lakukan.

Ia bersama tim juga ditantang oleh Direktur PT NPM untuk membuat video greeting Bus Vircansa.

“Saya bersama tim siap menerima tantangannya. Selain menghasilkan karya film Journey Of Java Minor kami juga menghasilkan karya Safety Video Vircansa Tour Bus,” katanya. (SSC)

Laporan: Esha Tegar Putra



BACA JUGA