Murid MIN Gunung Pangilun Nyaris Diculik

Kamis, 16/10/2014 21:11 WIB
ilustrasi

ilustrasi

Padang, sumbarsatucom—Penculikan anak nyaris memakan korban murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Gunung Pangilun Padang.

Kendati kawanan penculik anak itu gagal melakukan aksinya, tetap membuat para orangtua murid cemas. Peristiwa ini sudah dilaporkan orangtua murid ke pihak sekolah.

Menurut penuturan Wilda, orangtua murid yang anaknya nyaris jadi korban,  pada Rabu (15/10/2014) saat jam istirahat, salah seorang pelaku menghampiri anaknya. Anaknya yang masih duduk Kelas I, bersama temannya yang lain bermain di Masjid Ikhwanussafa, yang persis berada di samping sekolah itu.

“Pelaku mengaku, diminta orang tua sang anak untuk menjemputnya ke sekolah karena orang tuanya tak bisa menjemput karena sakit,” kata Wilda kepada  www.sumbarsatu.com, mengulang cerita anaknya, Kamis (16/10/2014) di saat menunggu anaknya di MIN Gunung Pangilun.

“Untunglah anak saya cukup waspada. Dan tak mau dibujuk. Sebab anak saya merasa curiga pelaku menyebut orangtuanya “Mama-Papa”. Padahal ia biasa memanggil “Ayah-Ibu”. Dan inilah yang menyelematkan anak saya,” cerita ibu muda ini yang mengaku kasus ini belum ia laporkan ke polisi.

Kisah anak Wilda yang menjadi sasaran penculikan ini membuat cemas  orangtua murid lainnya. Mereka tak menduga ada sindikat seperti itu menyasar ke MIN, tempat anaknya sekolah.

“Saya sangat mencemaskan anak saya. Jika seperti ini, pihak sekolah harus meningkatkan pengawasan dan membatasi akses keluar masuk ke sekolah,” kata Radha, salah satu orangtua siswa kelas I setelah mendengar cerita Wilda.

Pihak sekolah, setelah mendapat laporan dari Wilda, melakukan langkah antisipasi. Salah satu upaya itu setiap jelang masuk kelas, murid MIN Gunung Pangilun dikumpulkan di halaman sekolah. Mereka diminta untuk selalu berada di lingkungan sekolah selama proses belajar mengajar berlangsung.

Wakil Kepala Madrasah, Yusuf meminta kepada murid-murid  agar tak keluar dari kawasan sekolah saat jam istirahat, dan tak mudah percaya dengan orang yang baru ditemui. Selain itu, murid diminta tidak menerima apa pun pemberian orang tak dikenal.

“Kami telah beri arahan agar murid tak percaya dengan orang yang belum dikenal. Murid tak dibenarkan jajan di luar sekaloha. Kita sudah punya kantin kok,” kata Yusuf.

Pihak MIN sudah memperketat akses keluar masuk ke sekolah dengan menutup akses ke masjid yang dihubungkan dengan pintu kecil. MIN Gunung Pangilun Padang merupakan madrasah terpadu di bawah Kemenag Sumbar. Di dalamnya ada MAN 2 Padang yang berada tepat di pinggir Jalan Gajah Mada.

Di belakang MAN 2 terdapat Masjid Ikhwanussafa. Di sebelahnya ada RA Ikhlas atau sama dengan TK. Seterusnya MIN dan paling ujung MTsN Model. Kawasan ini dipagar rapi sejak dari MAN 2 hingga ke MTsN. Antar sekolah dihubungkan dengan pintu kecil. 

Tetapi pagar masjid selalu terbuka. Agaknya dari masjid ini pelaku masuk dan menghampiri murid-murid yang tengah bermain. (SSC/NA)



BACA JUGA