Menuju Payakumbuh Poetry Festival 2025, Hadir dengan Tema “Antardunia dalam Puisi”

Rabu, 19/11/2025 17:08 WIB

Payakumbuh, sumbarsatu.com—Payakumbuh Poetry Festival (PPF) kembali digelar tahun ini. Memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, PPF 2025 mengusung tema “Antardunia dalam Puisi” dan dijadwalkan berlangsung pada 27–29 November 2025.

Sejumlah program telah dipersiapkan, mulai dari sayembara manuskrip puisi, workshop, diskusi, hingga pertunjukan puisi bunyi dan puisi visual.

Direktur PPF, Roby Satria, menjelaskan bahwa tema tahun ini membuka ruang bagi puisi untuk bergerak lintas medium serta lintas pengalaman budaya.

“Tema Antardunia dalam Puisi mengajak kita merayakan puisi sebagai ruang pertemuan antara berbagai bentuk seni dan pengalaman budaya. Puisi tidak hanya hadir sebagai teks, tetapi dapat menjelma menjadi suara, gambar, gerak, atau pertunjukan. Melalui lintasan antar medium ini, puisi membuka kemungkinan baru bagi cara kita merasakan dan mengekspresikan dunia,” ujar Roby Satria dalam relis yang diterima sumbarsatu, Rabu (19/11/2025)..

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa tema ini juga menyoroti dinamika pertemuan antara bahasa, latar, dan tradisi yang beragam. Menurutnya, setiap puisi membawa “dunia” yang dapat dimasuki bersama oleh para pembacanya.

Antardunia dalam Puisi adalah jalan setapak untuk memahami betapa setiap puisi mengandung dunia lain yang dapat kita dekati dan jelajahi,” lanjut Roby.

Hasil Sayembara Manuskrip Puisi

Salah satu program utama PPF 2025, yakni Sayembara Manuskrip Puisi, telah selesai melalui proses penjurian. Program kolaborasi dengan Manajemen Talenta Nasional Bidang Sastra ini menetapkan 5 Manuskrip Terbaik dan 5 Manuskrip Terpilih dari penyair berbagai daerah di Indonesia. Penjurian dilakukan oleh Gust tf, Inggit Putria Marga, dan Raudal Tanjung Banua.

Lima Manuskrip Terbaik:

  • Adriansyah Subekti (Banyumas)
  • Polanco Surya Achri (Yogyakarta)
  • Badrul Munir Chair (Grobogan)
  • Dandri Hendika (Solok Selatan)
  • Arif Purnama Putra (Padang)

Lima Manuskrip Terpilih:

  • Andreas Mazland (Riau)
  • Galeh Pramudita Arianto (Tangerang Selatan)
  • Mohammad Habibi (Sumenep)
  • Wawan Kurniawan (Soppeng)
  • Bima Yusra (Lampung)

Para penyair terpilih akan mendapat mentoring bersama lima sastrawan Indonesia, serta dijadwalkan berbagi pengalaman dengan siswa-siswa di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota selama festival berlangsung.

Festival Puisi yang Lintas Medium

Sejak awal penyelenggaraannya, PPF dikenal sebagai festival sastra yang menempatkan puisi sebagai pusat perayaan. Tidak hanya menyoroti puisi sebagai teks sastra, PPF juga mendorong puisi sebagai bahan alih wahana ke berbagai medium seni.

PPF merayakan puisi sebagai sumber pengetahuan, ruang dialog nilai lintas budaya, serta medium perjumpaan yang memperkaya kehidupan bersama. Festival ini turut membuka pintu kolaborasi dengan berbagai kelompok seni, komunitas budaya, maupun masyarakat umum, sehingga tercipta hubungan baru antara penikmat sastra dan publik dari beragam latar belakang.

Tahun ini, penyelenggaraan PPF mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan.

“Kami berharap PPF dapat menjadi medium transformasi puisi bagi khalayak luas,” tutup Roby. ssc/rel



BACA JUGA