BI Siap Gelar Pelatihan di Sentra IKM Hortikultura Tanah Datar

Minggu, 25/05/2025 17:06 WIB

Tanah Datar, >sumbarsatu.com--Setelah bisa memproduksi produk. Tentu produk yang dilahirkan tersebut bisa baik dan bagus, serta bersertifikat halal, dibutuhkan pelatihan bagi para pelaku yang terlibat. 
 
Hal itu tidak tertutup kemungkinan bagi Sentra Industri Kecil Menengah (KIM) pengolahalan produk Holtikultura, di Nagari Lawang Mandahiliang, Kecamatan Salimpaung, yang baru saja diresmikan pemakainnya beberapa waktu lalu.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar M. Abdul Majid Ikram, ketika melakukan kunjungan ke sentra IKM tersebut, Sabtu (24/5/2025), mengatakan pihaknya siap mengadakan pelatihan- pelatihan bagi para pelaku yang terlibat dalam pengolahan hasil produksi di sentra IKM tersebut.
 
"Setelah mampu menghasilkan produk berupa saus dan olahan lainnya, tentunya sebuah produk butuh kemasan yang baik dan bagus serta sertifikat halal. Insya Allah ke depan pelatihan ini bisa kita adakan di Tanah Datar," ujarnya.

Disebutkan dia, keberhasilan Pemkab Tanah Datar menjadi salahsatu daerah terbaik di pulau Sumatera dalam pengendalian inflasi daerah, patut diberikan apresiasi.
 
"Pemkab Tanah Datar telah mampu menjadi terbaik di Pulau Sumatera selama 4 tahun berturut-turut, dan memperoleh penghargaan TPID. Ini luar biasa dan patut diapresiasi bahkan terus di pertahankan ke depan," ucapya. 
 
Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra, menyambut baik kunjungan itu, dan setidaknya ada beberapa hal yang bisa disinergikan ataupun program dari BI untuk Sentra IKM tersebut. 
 
"Kunjungan ini, selain bisa melihat langsung kondisi sentra IKM. Setidaknya ada program dari BI untuk dilaksanakan disini, seperti pelatihan dan lainnya. Kami siap menerimanya," ungkapnya.
 
Dikatakan bupati, berdirinya pabrik pengolahan IKM ini, berawal dari aspirasi dan kunjungan lapangan ke beberapa nagari. 
 
"Keinginan untuk memiliki sebuah pabrik pengolahan cabai dan saus bermula saat saya berkeliling mengunjungi wilayah di Tanah Datar. Dimana, saat terjadi panen cabai ataupun tomat harga jualnya tidak sebanding dengan biaya panen, akhirnya petani malas memanennya. Tentu saja petani mengalami kerugian," jelasnya.
 
Ditambahkan Bupati, berkat dorongan dan binaan BI, pihaknya  terus mampu mempertahankan sebagai kabupaten terbaik di wilayah Sumatra dalam pengendalian inflasi. Sehingga mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat. 
 
"Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 lalu, sentra IKM Pengolahan Holtikultura ini dibangun. Sehingga, bisa menampung cabai dan tomat serta hasil tanaman holtikultura lainnya untuk diolah di sini," sebutnya.
 
Disaat itu, bupati juga melaporkan, bahwa pihaknya juga telah memiliki memiliki sentra tenun di Lintau Buo, dan Balai Latihan Kerja (BLK) di Bukit Gombak. 
 
"Sentra tenun Lintau sudah memiliki fasilitas cukup baik dalam melatih masyarakat untuk menenun, bahkan disana sudah memiliki kamar untuk menginap. Sekiranya BI mengadakan pelatihan bisa dimanfaatkan di sana," tukasnya. 
 
Hal serupa disampaikan Kadis Nakerin Tanah Datar Suhermen. "Sentra IKM Pengolahan Produk Holtikultura ini, bisa membantu petani ataupun stakeholder holtikutura di Tanah Datar dalam verifikasi hilirisasi produk, terutama ketika harga murah," katanya. 
 
Disamping itu katanya, sentra IKM  pengolahan produk holtikultura ini, masih membutuhkan penyempurnaan bangunan gedung.
 
"Semoga BI Sumbar memiliki program untuk penyempurnaan di Sentra IKM ini, " pungkasnya.
 
Turut mendampingi bupati menerima kunjungan kepala BI perwakilan Sumbar itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Alfian Jamrah, dan Kabag Perekonomian Masni Yuletri, serta beberapa kepala bidang di Dinas Nakerin. 
 
Usai di Sentra IKM, rombongan juga mengunjungi Green House (GH) melon di Lintau Buo Utara, dan  sentra tenun di Lintau Buo. SSC/NC

 



BACA JUGA