Bupati Tanah Datar Gelar Audiensi dengan Pedagang Pasar Serikat C Batusangkar

Sabtu, 15/03/2025 05:53 WIB

Tanah Datar, sumbarsatu.com – Dalam upaya mencari solusi atas mahalnya harga bahan pokok serta menurunnya minat masyarakat untuk berbelanja di Pasar Serikat C Batusangkar, Bupati Tanah Datar Eka Putra menggelar audiensi dengan para pedagang di Gedung Indo Jolito Batusangkar, Jumat (14/3/2025).

"Saya mendapati laporan bahwa beberapa komoditas seperti cabai merah atau cabai keriting mengalami kenaikan harga yang cukup jauh dibandingkan pasar di daerah tetangga. Padahal, daerah kita merupakan produsen. Ini menjadi perhatian serius yang perlu kita cari penyebabnya," ujar Bupati Eka Putra.

Bupati menambahkan bahwa perbedaan harga yang signifikan menyebabkan masyarakat lebih memilih berbelanja ke pasar di daerah tetangga. Oleh karena itu, audiensi ini bertujuan untuk mendengar langsung dari para pedagang mengenai penyebab mahalnya harga jual di Pasar Serikat C Batusangkar.

"Kami ingin mencari solusi agar harga lebih wajar dan terjangkau, sehingga masyarakat kembali berbelanja di pasar ini," tambahnya.

Bupati Eka Putra juga menegaskan bahwa seluruh permasalahan dan keluhan pedagang akan dicatat dan dicarikan solusi secara bertahap dalam lima tahun masa kepemimpinannya.

"Hari ini kita mencatat semua masukan dari pedagang, mulai dari lokasi berjualan, parkir, hingga rekayasa lalu lintas di pasar. Kami akan mencari solusinya secara bertahap. Mohon doa dan dukungan semua pihak," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Tanah Datar, Wel Ahmad, menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi di Pasar Serikat C Batusangkar bukanlah hal baru.

"Persoalan ini sudah terjadi jauh sebelum pemerintahan sekarang. Beberapa kali solusi telah dicoba, tetapi belum membuahkan hasil yang diharapkan. Semoga kali ini bisa diselesaikan dengan baik," katanya.

Wel Ahmad juga menyoroti rekayasa lalu lintas yang diduga menjadi penyebab berkurangnya pengunjung pasar.

"Sejak diberlakukan rekayasa lalu lintas yang mengubah jalur dari Pincuran Tujuh ke Pasar Raya menjadi satu arah, banyak masyarakat dari luar daerah yang akhirnya enggan singgah. Rekayasa ini perlu dikaji ulang agar lebih menguntungkan pasar," ujarnya.

Perwakilan pedagang, Beni, turut menyampaikan keluhan mengenai lokasi parkir kendaraan roda empat yang dinilai terlalu jauh dari pasar, terutama saat bulan Ramadan.

"Hal ini sedikit banyak mempengaruhi minat masyarakat untuk berbelanja. Kami berharap pemerintah daerah memperhatikan hal ini," katanya.

Selain itu, para pedagang juga meminta pemerintah untuk menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan raya.

"Keberadaan mereka menyebabkan kemacetan dan mengalihkan pelanggan dari toko-toko di dalam pasar. Ini berpengaruh terhadap pendapatan kami yang membayar sewa toko," tambahnya.

Turut hadir dalam audiensi ini, Kadis KUKMP Hendra Setiawan, Kadis Kominfo Yusrizal, Kepala Bapenda Darfizal, Kadis Pertanian Sri Mulyani, Kasatpol PP Mukhlis, dan Kadis Perhubungan Yusnen. (SSC/NC)



BACA JUGA