Padang, sumbarsatu.com--Alek Teater VIII Sumbar 2024 yang dilaksanakan sejak 1 November 2024, diikuti 12 kelompok teater di Sumatera Barat, telah ditutup pada Sabtu, 9 November 2024.
Dari semua rangkaian pementasan, tiga orang pengamat dan sekaligus bertindak sebagai juri telah memberikan penilaiannya terhadap 12 kelompok teater yang tampil.
Dewan juri dan juga sekaligus pengamat terdiri dari Zurmailis, Zelfeni Wimra, dan Afrizal Harun mengumumkan 5 terbaik Festival Teater Sumbar 2024 “Alek Teater 8” pada malam penutupan itu juga.
Kelima komunitas seni teater yang muncul terbaik adalaj Payung Sumatera yang memainkan naskah berjudul "The Mighty Malin Kundang sutradaea Fabio Yudha," Komunitas UK-Kes Unbrah sutradara Rahmat Hidayat dengan judul “Krisis.” Berikutnya Teater ASA sutradara Sulastri Wulandari dengan naskah berjudul “Matinya Seorang Pejuang.”
Lalu Komunitas Seni Budaya Ranah Sijunjung yang memainkan naskah berjudul “Ayahku Datuk” dan Teater Salapan yang memainkan naskah berjudul “Robonya Surau Kami.”
Afrizal Harun, salah seorang juri dari ISI Padang Panjang yang aktif di Komunitas Seni Hitam Putih, mengapresiasi Alek Teater VIII yang mengangkat tema “Merespons Ruang Bebas.” Menurutnya, festival ini merupakan penghargaan untuk dunia teater.
“Kami juga apresiasi kepada kelompok-kelompok yang tampil. Ada semangat yang tinggi dari kelompok-kelompok untuk menampilkan yang terbaik,” ujar sosok aktor teater yang akrab disapa Babab ini.
Meski demikian, Afrizal memberikan beberapa catatan untuk Alek Teater 8 ini. Catatan pertamanya terkait tafsir teks. Dalam hal ini, ada beberapa pertunjukan yang terkesan menggurui penonton.
"Dalam konteks teater, ada ruang-ruang pesan yang bersifat simbolis dan tidak dieksplor terlalu luas sehingga melebar dan tak fokus," katanya.
Catatan lain Afrizal juga terhadap laku tokoh atau karakter. Dalam teater, ada ekspresi, emosi, dan ada juga chemistry. Situasi ini menuntut aktor mau tidak mau harus menjiwai tokoh atau karakter yang diperankan. "Dalam Alek Teater ini masih terbuka peluang untuk aktor mendalami karakternya."
Hal yang sama juga disampaikan oleh juri lain, Zurmailis dari FIB Unand. Ia mengatakan aktor-aktor yang tampil di Alek Teater 8 masih bisa terus berkembang dan dia berharap di masa depan akan tampil lebih baik.
Seperti diberitakan, Alek Teater 8 menampilkan 12 teater. Komunitas teater yang tampil merupakan kelanjutan dari workshop yang digelar pada April 2024.
Terlepas dari segala masalah keterbatasan fasilitas pendukung maupun berbagai kelemahan saat pelaksanaan, kegiatan festival teater ini telah terselenggara dengan lancar sebagai upaya menjaga iklim teater di Sumatera Barat. SSC/*