Mafindo Sosialisasi Cegah Hoaks dalam Pilkada untuk Pemimpin Berkualitas di Kota Padang

Selasa, 24/09/2024 23:23 WIB
mafindo

mafindo

Padang, sumbarsatu.com—Mafindo Padang mengadakan sosialisasi “Cegah Hoaks Dalam Pilkada untuk Pemimpin Berkualitas di Kota Padang” bagi warga Kelurahan Jati, Kota Padang, Sumatera Barat.  

Kegiatan digelar di Aula kantor Lurah Jati pada Senin, 23 September 2024 dan diikuti 70 orang warga yang merupakan perwakilan dari RT dan RW, kader kelurahan, pekerja sosial masyarakat, bundo kanduang, dan Majelis Taklim Kelurahan Jati.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyikapi hoaks menjelang pilkada melalui literasi digital dan pemikiran kritis.

“Pemilih di Kelurahan Jati berjumlah 7.250 orang. Berangkat dari pemilihan legislatif sebelumnya, ada 2.257 orang yang tidak menggunakan hak suaranya, sekitar 31 persen. Jumlahnya cukup banyak,” ujar Feni Mardian, Koordinator Wilayah Mafindo Padang.

Menurut Feni, salah satu penyebabnya karena ada praktik black campaign dari tim pendukung salah satu calon. Hal ini berpengaruh pada kepercayaan masyarakat menggunakan hak pilihnya.

Kegiatan diisi oleh dua orang narasumber, yakni Mesya Putri Ariyani, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Jati dan Silmi Novita Nurman, Ketua Komite Edukasi Mafindo.

Mesya menyebutkan masyarakat menambah pengetahuan tentang informasi pilkada agar tidak termakan hoaks.

“Jangan sampai tidak menggunakan hak pilih karena termakan berita bohong. 1 suara kita menentukan nasib masyarakat Sumatera Barat 5 tahun ke depan. Jadi cari tahu dulu kebenaran informasinya, baru putuskan akan percaya atau tidak,” ujar Mesya.

Silmi Novita Nurman menjelaskan bagaimana bentuk hoaks ketika pilkada dan mengajak peserta untuk melakukan cek fakta atas informasi yang diterima.

“Ada berbagai perangkat yang bisa kita gunakan untuk mengecek kebenaran informasi yang kita dapat di media sosial atau grup pesan percakapan. Salah satunya bisa menggunakan aplikasi chatbot Kalimasada,” jelas Silmi.

Ia mengajak peserta untuk praktik menggunakan kalimasada. Seluruh peserta tampak sangat antusias. Ada banyak pertanyaan yang muncul dari peserta diantaranya soal penipuan uang di pesan WhatsApp, tentang cara penggunaan media sosial yang sehat, dan peran pemerintah dalam penangkalan hoaks pilkada.

Sriwahyu Z, Kasipem Kelurahan Jati menyampaikan apresiasi terkait kegiatan ini pada sambutannya.

“Kegiatan ini sangat penting untuk melatih warga agar tidak mudah tertipu dengan berita yang belum tentu kebenarannya. Harapannya setelah ini jumlah pemilih di Jati yang menggunakan hak pilihnya bisa bertambah,” ujar Sriwahyu.

Ade Wira, Pendamping Sosial Masyarakat (PSM) Jati, salah peserta menyebutkan, pelatihan seperti ini mesti sering dilakukan.

“Sekarang informasi di media sosial sangat banyak dengan berbagai versi. Sosialisasi sangat bermanfaat agar kita memilah yang mana informasi betul atau tidak. Jangan sampai kita ribut atau pecah karena informasi yang belum jelas kebenarannya,” kesan Ade.

Mafindo merupakan organisasi masyarakat sipil anti-hoax yang berdiri tahun 2016 telah mempelopori banyak inisiatif untuk melawan infodemic atau wabah hoax. Kini MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online, 1.000 sukarelawan, dan 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatannya meliputi pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. SSC/REL

Iklan

BACA JUGA