25082024-ECENG GONDOK
Agam, sumbarsatu.com-Eceng gondok selama ini menjadi tanaman penggangu di Danau Maninjau. Namun di tangan Kelompok Salingka Danau Maninjau (Sadama) Kecamatan Tanjung Raya, Agam, tanaman pengganggu itu diolah menjadi barang bernilai ekonomis.
Kelompok Sadama mengolah eceng gondok menjadi tas, dompet, peci, sandal, dan Lenny, seperti diungkapkan Ketua Kelompok Sadama, Neti Sumarni, Minggu (25/8/2024), kepada wartawan di Lubuk Basung.
Kelompok yang beranggotakan 20 orang itu berupaya menjadikan eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan yang mereka produksi sejak tahun 2022.
Produk kerajinan tangan itu dipasarkan ke berbagai daerah dengan harga terjangkau.
Di samping untuk usaha ekonomi, kegiatan itu juga untuk mengurangi pencemaran perairan Danau Maninjau.
Kelompok itu memproduksi kerajinan tangan setelah mendapatkan pelatihan dari pihak PT. PLN Sektor Bukittinggi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, DLH Agam, dengan narasumber dari Tasikmalaya. Di samping itu juga memberikan bantuan untuk mendukung pengembangan kerajinan tangan dimaksud.
Tahun ini merupakan tahun terakhir dan PT. PLN juga memberikan bantuan peralatan untuk kelompok.
“Terakhir kita mendapatkan bantuan Rp20 juta untuk membeli perlengkapan pameran," ujarnya.
Sebelum Kelompok Sadama, warga salingka danau juga pernah mengolah eceng gondok menjadi tas, sandal topi, dompet, dan lainnya.(MSM)