Pameran Etnofotografi Pencak Silat Minangkabau akan Dibuka Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Minggu, 17/11/2024 10:01 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon.>foto detikcom

Menteri Kebudayaan Fadli Zon.>foto detikcom

Jakarta, sumbarsatu.com—Pameran etnofotografi pencak silat Minangkabau yang bertajuk “Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy” karya Edy Utama, dipastikan akan dibuka Menteri Kebudayaan Indonesia, Dr. Fadli Zon, pada Rabu, 20 November 2024 pukul 15.00 di Gedung Makara Art Center Universitas Indonesia, Depok. Jawa Barat.

Dalam pameran ini, Edy Utama akan memamerkan 40 buah karya foto dari berbagai kegiatan pencak silat Minangkabau di Sumatera Barat, yang dibuat antara tahun 2007-2019.

Foto-foto yang ditampilkan umumnya berkisar tentang gambaran pencak silat sebagai kegiatan untuk memperkuat sambungan silaturahmi antar anak nagari, yaitu silek galombang (silek songsong) serta tradisi pencak silat Ulu Ambek.

Pameran dilaksanakan oleh Makara Art Centre, Univesitas Indonesia, yang didukung Minang Diaspora Network-Global (MDN-G)  ini akan berlangsung sejak 20-25 November 2024. Pembukaan akan dimeriahkan oleh penampilan pencak silat mahasiswa Universitas Yarsi Jakarta serta pencak silat seni oleh dua seniman seni pertunjukan Minangkabau, Piter Salayan dan Jefri Usman.

Menurut Direktur Makara Art Centre Dr. Ngatawi Zastrow, A.Ag, M.Si, pelaksanaan kegiatan pameran pencak silat Minangkabau sebagai warisan budaya tak benda dunia (Intangible Cultural Heritage of Humanity), diharapkan akan mendorong terjadinya konsolidasi dan terjalinnya hubungan silaturahmi antar anak nagari.

“Bahkan dapat menjadi stimulus untuk memperkuat rasa kebangsaan, karena pencak silat adalah identitas budaya bangsa Indonesia, yang mempunyai sejarah panjang dalam kehidupan suku bangsa di Indonesia,” kata Ngatawi Zastrow.

Sementara, Presiden Minang Diaspora Network- Global (MDN-G) Fasli Jalal menilai kegiatan pameran tentang tradisi pencak silat Minangkabau ini sangat penting, terutama untuk melacak kembali berbagai nilai-nilai dan kearifan lokal, yang mungkin sebagian generasi muda Minangkabau, terutama yang ada di perantauan tidak begitu mengenalnya lagi.

“Jadi dengan adanya pameran etnofografi ini, dapat mendorong anak-anak Minangkabau, terutama yang besar di perantauan untuk mempelajari kembali berbagai nilai dan kearifan lokal Minangkabau,” sebut Fasli Jalal.

Menurut Edy Utama, pameran etnofotografi memperkenalkan lebih jauh tradisi pencak silat Minangkabau. Selain pameran, juga akan diadakan “Bincang-bincang Budaya” dengan mengusung tema “Pencak Silat Sebagai Ekspresi Budaya Minangkabau”, dengan narasumber Prof. Amri Marzali, Don Hasman , Dr. Lg. Sarasawti Putri, Edy Utama dengan moderator Gunawan Wicaksono.

“Bincang-bincang budaya ini dilaksanakan Sabtu, 23 November 2024 di Makara Art Centre, Univesitas Indonesia,” kata Edy Utama..

Pameran etnofotografi bertema “Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy” ternyata tidak berhenti di Makara Art Centre tapi akan dilanjutkan ke ibu kota Polandia, Warsawa, di The Asia and Pacific Museum yang dilaksanakan pada 5 Desember 2024–10 Januari 2025. SSC/MN



BACA JUGA