Agam, sumbarsatu.com-Gunung Marapi erupsi lagi, Rabuj (21/8/2024). Hal itu sempat membuat warga sekitar panik.
Pasalnya mereka masih trauma dengan kejadian beberapa waktu lau, yang menimbulkan kerugian yang parah, dan merenggut beberapa nyawa manusia, dengan banjir lahar dingin, menyusul erupsi.
Banyak warga berhamburan keluar rumah, karena panik, seperti disampaikan St. Rajo Intan (75), warga Bukik Batabuah.
Menurutnya, erupsi diawali dengan terdengarnya dentuman cukup buat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi kalau Gunung Marapi erupsi pada Rabu (21/8/2024), pukul 12:40 WIB.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan berdurasi sekitar 48 detik. Namun, tinggi kolom abu tidak dapat teramati karena tertutup awan.
Pihak PVMBG mengingatkan masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki untuk tidak mendekati, atau melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Marapi, khususnya di Kawah Verbeek.
Penduduk di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai, yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk tetap waspada terhadap bahaya lahar, terutama selama musim hujan.
Guna mencegah dampak kesehatan dari abu vulkanik, seperti gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya, PVMBG merekomendasikan penggunaan masker pelindung mulut dan hidung, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat juga diimbau untuk mengamankan sumber air bersih, dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah keruntuhan, terutama jika hujan abu terjadi.
Dengan status Waspada yang masih berlaku, masyarakat diminta untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari otoritas terkait untuk keselamatan bersama. (MSM)