Tim Barongsai HBT Padang Raih Medali Emas pada World Barongsai Championship 2024

Rabu, 22/05/2024 21:18 WIB
-

-

Padang, sumbarsatu.com--Tim Barongsai Himpunan Bersatu Teguh/Heng Beng Tong (HBT) Padang berhasil meraih medali emas pada kategori High Pole Lion Dance di kejuaraan dunia barongsai, 1st FOBI World Barongsai Championship 2024. Kejuaraan dunia ini digelar selama 3 hari oleh Pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) di Britama Arena, Jakarta, sejak tanggal 17-19 Mei 2024.

Khusus kategori High Pole Lion Dance diikuti 16 tim yang berasal dari 10 negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Myanmar, Vietnam, Tiongkok, Taiwan, Thailand dan Australia. Namun jika ditotalkan dengan kategori lain seperti singa peking, naga, dan barongsai tradisional, jumlah tim yang berlaga mencapai 58 kelompok.

“Barongsai HBT – FOBI Sumbar unggul dengan penilaian 9.3, mengalahkan Khuan Loke Dragon And Lion Dance Association dari Malaysia yang mendapat nilai 9.26, dan Kong Ha Hong dari Jakarta-Indonesia dengan nilai 9.25,” kata Martin Makmur, Ketua FOBI Sumbar, Rabu 22 Mei 2024.

Kemenangan ini diluar ekspetasinya. Ini pertama kali barongsai HBT mendapatkan medali emas pada kejuaraan dunia. Ia dan tim tidak pernah menyangka. Bagi mereka, menjadi unggul di antara tim Indonesia saja itu sudah cukup.

“Persaingan sangat ketat. Hampir sebagian besar peserta adalah tim yang biasa berlaga dan menang di kejuaraan dunia. Sebelumnya, prestasi barongsai HBT paling tinggi hanya sampai peringkat ke 4 di Kejuaraan dunia. Itu di tahun 2003, saat HBT menjadi tuan rumah,” cerita lelaki yang juga merupakan Sekretaris HBT Padang ini.

Menurut Martin, berlatih barongsai perlu keseriusan dan ketelitian. Ada beberapa poin yang harus dikejar baik dari konsep penampilan hingga ke capaian artistik. Karenanya, tim barongsai HBT berlatih setiap malam selama 7 hari sebelum turnamen dimulai. Mereka juga mencatat kekurangan dari penampilan yang sebelumnya.

“Kami pernah kehilangan poin saat berlaga di Jogjakarta. Saat itu, simbal pemain musik pecah. Itu fatal dan poin yang dipotong cukup besar. Akhirnya kami hanya bisa meraih peringkat ke 4,” ungkap Martin.

Martin berpendapat, bertanding haruslah dengan kepercayaan diri. Selain itu juga harus teliti agar tidak membuat kesalahan yang fatal.

Sebelumnya, tim barongsai HBT telah meraih banyak prestasi diantaranya juara 1 di porwil, juara 1 kejurda, juara 4 di kejurnas, dan banyak lainnya. Kini tim HBT sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional di September mendatang.

HBT merupakan organisasi tionghoa di Indonesia yang berusia hampir satu setengah abad. Sejak organisasi ini ada, barongsai sebagai bagian budaya tradisi mulai ditampilkan di Sumatra Barat.

Pada tahun 2013, Barongsai diakui sebagai cabang olahraga di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Semejak itu, barongsai tidak lagi milik orang Tionghoa saja. Barongsai menjadi salah satu olahraga yang diperlombakan baik di tingkat daerah, nasional hingga internasional.

"Siapa saja bisa berlatih barongsai. Di tim barongsai HBT yang berlaga di kejuaraan ini, personelnya terdiri dari beragam etnik. Ada Tionghoa, Melayu Arab, Batak, dan Minang,” jelas Martin.

Barongsai Mengibarkan Bendera Sang Merah Putih

Pada rekaman pertandingan 1st FOBI World Barongsai Championship 2024 yang dipublish srpdworld melalui akun youtubenya, tampak Barongsai ‘Hok San’ HBT berbulu kuning dengan lincah melompat dari satu tiang ke tiang lainnya dengan tinggi 80 cm hingga 3 meter. Singa kuning itu berputar, meliuk menari, serta bersalto di atas tiang sesuai dengan irama tambur, gong dan simbal (chai-chai).

Barongsai ‘Hok San’ merupakan jenis yang dimiliki oleh HBT. Secara bentuk, barongsai ini memiliki mulut yang menyerupai mulut bebek, ujung tanduk bulat melingkar, jubahnya lebih berbulu, dan ekor yang lebih kecil. Barongsai jenis ini biasanya dikenal ekspresif, langkap kaki yang unik, penampilan yang impresif dan iringan musik yang bertenaga.

Pada menit ke 7.26, barongsai mengambil bendera merah putih yang terletak di salah satu tiang paling ujung dan mengibar-ngibarkannya ke udara. Momen itu sontak mendapatkan tepuk tangan riuh dari para supporter Indonesia.

Di bawah tiang, 6 orang pemain musik pengiring berpakaian kostum pejuang ala Bung Tomo berdiri sejajar. Mereka menggunakan setelan celana dan kemeja lengan panjang berwarna coklat muda, dilengkapi dengan topi warna senada. 1 orang menabuh tambur, 1 orang memukul gong, dan ke empat lainnya memukul simbal.

"Judul penampilan adalah Barongsai Mengibarkan Sang Merah Putih. Durasi tampil sekitar 8 menit 52 detik dan menceritakan tentang bagaimana perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan,” papar Martin.

Menurutnya, kemerdekaan Indonesia diwujudkan dengan susah payah. Gambaran itu diwujudkan oleh gerakan barongsai yang susah payah untuk mengambil bendera merah putih. Catatan sejarah republik ini juga menyebutkan kemerdekaan Indonesia diupayakan oleh semua pihak termasuk dari kelompok tionghoa sendiri.

“Momen mengharukan itu saat lagu Indonesia Raya berkumandang di menit terakhir permainan. Seluruh penonton di tribun berdiri menyanyikan lagu kebangsaan kita. Saya juga ikut bernyanyi dibalik jubah barongsai,” ujar Calvin Decviandra (25), pemain ekor barongsai HBT.

Calvin bermain barongsai sejak tahun 2015. Ketertarikannya bermula ketika sang ayah sering mengajaknya untuk menonton pertandingan barongsai. Sejak itu Calvin mulai berkeinginan menjadi seperti para altit barongsai yang berlaga di kejuaraan. Siapa sangka, buah ketekunan Calvin dan teman-temannya membawa HBT hari ini menjadi juara dunia.

“Saya adalah generasi ke-3 di keluarga yang bermain barongsai. Papa dulu pemain barongsai. Engkong (kakek) saya juga, bahkan ia menjadi pelatih,” cerita Calvin.

Muhammad Indra M. Sahab (20) yang merupakan pemain badan barongsai HBT juga berbagi cerita. Bagi pemuda berdarah Melayu-Arab ini, momen haru di kejuaraan ini adalah ketika bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Saya bermain barongsai sejak akhir 2008. Awalnya karena alasan kesehatan. Papa yang mendaftarkan saya masuk ke tim barongsai HBT,” cerita mahasiswa semester 4 jurusan Akuntasi di Universitas Bung Hatta ini.

Sejak itu, Indra tekun berlatih setiap hari. Ia rutin mengikuti berbagai even pertunjukan juga turnamen bersama tim barongsai HBT. Kedua orangtuanya juga memberi dukungan atas aktivitas ini.

“Sejak kecil, saya suka menonton atraksi barongsai yang berkeliling kota. Karena itu saya memilih barongsai sebagai olahraga yang ditekuni,” ungkap Indra.

Ia mengaku saat barongsai HBT menjadi juara dunia, kedua orang tua bahkan keluarga besarnya merasa sangat bangga atas prestasi itu.

Selain Calvin dan Indra, ada Steven Tjandra sebagai pemain tambur, dan Gilbert Parholongan Nainggolan sebagai Pemain Gong. Kemudian ada Fiona Valencia Salim, Verina, Raka Febriansyah dan Muhammad Rayhan sebagai pemain simbal. Secara keseluruhan, tim ini dilatih oleh Riko Christanto dan dimenejeri oleh Reinaldo. SSC/LIKE

Iklan

BACA JUGA