Masyarakat Nagari Kacang Antusias Sambut Galanggang Arang WTBOS

STASIOEN KATJANG SUDAH BERSIH

Senin, 20/11/2023 22:16 WIB
Stasioen Katjang di Nagari Kacang sesudah dibersihkan masyarakat secara bergotong-royong pada Minggu 19 November 2023. Foto Panitia

Stasioen Katjang di Nagari Kacang sesudah dibersihkan masyarakat secara bergotong-royong pada Minggu 19 November 2023. Foto Panitia

Kacang, sumbarsatu.com—Masyarakat Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, antusias menyambut hadirnya iven nasional Galanggang Arang Stasioen Katjang Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang digelar pada Sabtu-Minggu, 25-26 November 2023 yang datang.

Menyambut iven besar itu, pada Minggu, 19 November 2023, ratusan warga Nagari Kacang melakukan gotong-royong membersihkan kawasan sekitar Stasioen Katjang, termasuk tokoh-tokoh masyarakat Nagari Kacang ikut bergoro dan mendukung kehadiran iven ini.

“Lebih kurang 150 orang dari pelbagai lapisan masyarakat Kacang datang bergotong royong membersihkan kawasan sekitar stasiun. Tua muda, laki-laki-perempuan bersama-sama bergotong-royong. Malah gotong-royong ini dihadiri ninik mamak, tokoh masyarakat, dan Katua dan Wakil Ketua KAN Kacang juga ikut bergotong-royong,” kata Andrian Datuak Rajo Batuah, Wali Nagari Kacang, kepada sumbarsatu, Senin 20 November 2023 malam.

Stasioen Katjang di Nagari Kacang sebelum dibersihkan masyarakat secara bergotong-royong pada Minggu 19 November 2023. Foto Panitia

Selain itu, masyarakat bersama dengan perangkat Pemerintah Nagari Kacang sudah membentuk panitia pelaksana Galanggang Arang di Stasioen Katjang yang seluruhnya adalah anak Nagari Kacang.

“Kami telah menyiapkan terkait dengan pelaksanaan iven ini. Sebab  ini merupakan kesempatan bagi masyarakat Kacang mempekenalkan lebih luas potensi kekayaan budaya dan masakan khasnya,” sebut Wali Nagari Kacang.

Menurut Andrian Datuak Rajo Batuah, dipilihnya Nagari Kacang dalam rangkaian kegiatan Galanggang Arang: Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia, membuka ingatan kolektif masyarakat Kacang sendiri atas kekayaan makanan khas dan buah limau kacang yang terkenal tahun 80-an.

Stasioen Katjang di Nagari Kacang setelah dibersihkan masyarakat secara bergotong-royong pada Minggu 19 November 2023. Foto Panitia

Kegiatan Galanggang Arang Stasioen Katjang: Mencari Jejak Peradaban Kereta Api di Sepanjang Danau  Singkarak ini akan menghadirkan makanan khas Nagari Kacang, antara lain berupa lamang kacang, pangek sasau, goreng bilih, dan lainnya. Juga menyiapkan kelompok seni randai yang akan ditampilkan dalam kegiatan ini.

Edy Utama, Koordinator Galanggang Arang WTBOS mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, salah simpul kegiatannya ada di Nagari Kacang.

Ini kesempatan dan peluang besar bagi Nagari Kacang yang selama ini tidak begitu banyak terekspos dalam peristiwa peristiwa budaya, tapi dengan adanya Galanggang Arang diharapkan potensi budaya dan kekayaan seni Nagari Kacang bisa dikembangkan dan digali lebih dalam.

Stasioen Katjang di Nagari Kacang dibersihkan masyarakat secara bergotong-royong yang juga dhadiri Ketua dan Wakil Ketua KAN Kacang pada Minggu 19 November 2023. Foto Panitia

“Dalam dunia sastra Indonesia, putra Nagari Kacang Prof Dr Mursal Esten berkontribusi cukup besar terhadap kemajuan sastra. Mursal Esten  seorang kritikus sastra yang berwibawa. Ia  juga seorang budayawan dan berperan besar memajukan ISI Padang Panjang. Jadi Ini sumbangan besar putra Nagari Kacang terhadap pemajuan kebudayaan,”  kata Edy Utama.

Galanggang Arang: Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia telah diawali dengan peluncuran (kick off) program di Padang 19 Oktober 2023 lalu. WTBOS adalah salah satu Warisan Dunia dari Indonesia, yang telah ditetapkan UNESCO pada 6 Juli 2019, karena dianggap memiliki sejarah dan ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi peradaban pada masa itu.

WTBOS itu sendiri meliputi tiga zona utama. Zona A merupakan kawasan industri tambang batubara yang terletak di Kota Sawahlunto. Zona B merupakan rangkaian jalur kereta api yang melewati Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang. Sedangkan Zona C meliputi kawasan penampungan batu bara di pelabuhan Teluk Bayur yang disebut Silo Gunung.

Menurut Edy Utama, dipilihnya lokus kegiatan Penguatan Ekosistem WTBOS di Stasioen Katjang di Nagari Kacang merupakan sebuah upaya untuk mendorong kembali bangkitnya berbagai aktivitas sosial budaya, sosial ekonomi masyarakat setempat.

Di samping itu, yang terpenting adalah bangkitnya kesadaran anak nagari untuk merawat dan melestarikan berbagai tradisi budayanya, termasuk Warisan Tambang Batubara yang melintasi kedua nagari tersebut,” tutup Edy.

Luas Nagari Kacang 30 kilometer persegi atau 10,15 persen dari luas wilayah Kecamatan X Koto Singkarak. Pada 2018 Nagari Kacang berpenduduk 2708 jiwa dengan penebaran pada 6 6 jorong, yakni Balai Balai, Balerong, Biteh,  Cakung, Padang Tangah, dan  Tembok. SSC/MN



BACA JUGA