
Tim PT TRECO membangun rumah ramah gempa untuk Pasaman dan Pasaman Barat.
Padang, sumbarsatu.com—Korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat sebentar lagi akan memiliki hunian. Bantuan hunian ini, salah satunya dari Harpen Agus Bulyandi (HAB) yang bekerjasama dengan PT TRECO dan NGO Wahana Muda Indonesia (WMI) yang bergerak di bidang sosial kemanusian, human interest dan peduli lingkungan. Mereka mendirikan rumah bantuan dengan konsep ramah gempa di Pasaman dan Pasaman Barat, yang pengerjaannya dimulai hari ini, Minggu (20/3/2022).
Politisi Partai Gerindra yang juga pemilik PT TRECO ini menyampaikan, pembangunan rumah layak huni kepada korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh pihaknya dan sebuah perusahaan baja ringan yang baru berdiri di Sumbar.
“Ini salah satu bukti konstribusi perusahaan Sumatera Barat di bidang baja ringan, memberikan bantuan rumah ramah gempa dengan bahan baku baja ringan yang berkualitas,” tutur anggota DPRD Pariaman Fraksi Gerindra, yang akrab disapa Andi ini.
Dikatakan Andi, sesuai rencana rumah ramah gempa ini akan dibangun di dua lokasi yakni, Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Adapun penerima manfaat merupakan warga yang sangat membutuhkan sesuai kualifikasi yang telah ditentukan oleh pihaknya. Masyarakat yang menerima merupakan masyarakat yang benar-benar dinilai tidak akan mampu membangun rumahnya, karena keterbatasan ekonomi dan kondisi sosial masyarakat itu sendiri.
"Ini bukti kontribusi sosial, PT TRECO dan HAB untuk korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat. Sampai saat ini, kita masih kasihan dengan kondisi masyarakat yang masih banyak tinggal di tenda-tenda,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengerjaan untuk menyelesaikan rumah ramah gempa tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian masyarakat segera dapat tinggal di rumah mereka dengan nyaman.
“Kini sedang pengerjaan di daerah Kajai dan daerah Malampah. Tiga hari sudah siap, dan masyarakat akan langsung terima kunci,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Customer Officer PT. TRECO, Tedi Rahmat menyampaikan, bantuan rumah ramah gempa ini dibangun dengan bahan berkualitas sesuai SNI. Adapun spesifikasinya rangka atap baja ringan, dinding rumah menggunakan papan semen atau fiber glass GRC, atap spandek dengan lantai rumah keramik.
“Itu pengerjaan kalau di lapangan paling lama memakan waktu tiga hari. Dan tipe yang kita bangun itu tipe 24,” terang Tedi.
Tedi menjelaskan lebih rinci, rumah ramah gempa yang dibangun ini sudah memenuhi standar konstruksi maupun estetika. Dengan demikian masyarakat yang tinggal di rumah tersebut nantinya akan merasa nyaman, dan aman.
“Ada ruang tidur atau kamar, ada ruang tamu, ada kamar mandi dan wc serta bagian belakangnya itu nanti bisa dibangun dapur,” tuturnya.
Dikatakan Tedi, konsep rumah yang dibangun merupakan solusi di daerah-daerah rawan bencana, karena menggunakan bahan-bahan yang ringan serta pengerjaannya yang tidak memakan waktu begitu lama.
“Bahan-bahan ini sangat ringan, sehingga cocok di daerah rawan bencana. Dan kecepatan kita itu jadi solusi untuk kebutuhan tahap bencana di Pasaman Barat dan Pasaman,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya mendapatkan tawaran membangun 1.200 unit Huntara (Hunian Sementara) dari Wahana Muda Indonesia (WMI) untuk korban bencana di Pasaman dan Pasaman Barat dengan dua tipe yakni Huntara dan Huntap (hunia Tetap).
“Kita dari TRECO ada tawaran membangun 1.200 unit dari WMI untuk rumah bantuan korban gempa di Pasaman dan Pasaman Barat. Gambarnya sudah ada sama kita, dan dalam waktu dekat kita akan mengadakan penawaran,” tambahnya.
Direktur Umum Wahana Muda Indonesia (WMI), Hardiansyah mengatakan, keprihatinan terhadap korban gempa saat ini yang masih bertahan di tenda pengungsian menjadi alasan utama pihaknya dan PT TRECO untuk membangun bantuan rumah ramah gempa di wilayah itu.
“Untuk Pasaman Barat kita posisikan daerahnya di Kajai, penerima manfaatnya disitu ada lima jiwa, Sementara kondisi rumah rusak berat dan tidak bisa dihuni. Pascagempa hingga saat ini penerima manfaat atas nama Yunasri ini masih tinggal di tenda darurat bantuan kemensos bersama anggota keluarganya, apalagi menjelang bulan puasa saat ini,” tuturnya.
Hardiansyah menjelaskan, pihaknya dengan PT TRECO juga akan membangun rumah ramah gempa di Pasaman tepatnya di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
“Insyaallah hari ini tim sudah bekerja,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kedepan pihaknya akan membangun banyak Huntara bagi korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat. Dari total korban bencana di daerah itu yang masih berjumlah ribuan, pihaknya menargetkan dapat membangun Huntara sebanyak 1.200 unit.
“Kalau rencanya sih panjang, saat ini kita masih melakukan validasi data, dan siapa yang betul-betul layak menerima seperti, dhuafa, janda atau yang benar-benar tidak mampu itu yang akan kita validasi penerimanya,” tambah Hardiansyah. (SSC/REL)