Manajemen Talenta Nasional Harus Memiliki Grand Design

Dialog Nasional Universitas Andalas

Kamis, 10/03/2022 14:53 WIB
Rektor Unand, Yuliandri, bersama Wakil Rektor III, Insannul Kamil.

Rektor Unand, Yuliandri, bersama Wakil Rektor III, Insannul Kamil.

Padang, sumbarsatu.com--Manajemen talenta menuntut adanya sebuah proses yang sengaja didesain. Mulai dari persiapan, pencarian, pemeliharaan hingga pengembangan talenta di Indonesia. Tak kalah penting, mempertemukan talenta-talenta tersebut dengan bidang yang sesuai, sehingga menghasilkan kemajuan, baik bagi individu, organisasi, maupun negara.

Demikian disampaikan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, dalam sambutan kunci pada Dialog Nasional Talenta Emas Indonesia 2045, di Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Kamis (10/3).

Disampaikan Ma,ruf Amin, akhir tahun lalu Presiden Jokowi menandatangani Kepres nomor 21 tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional. Melalui manajemen talenta, kata Ma’ruf Amin, Pemerintah berupaya menyiapkan ekosistem bagi tumbuhnya talenta unggul, utamanya di tiga bidang, yaitu, riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga.

“Berdasarkan Kepres tersebut, tahun ini kita ingin memiliki grand design manajemen talenta nasional. Kepres juga memandatkan gugus tugas untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi,” ujarnya melalui sambungan video, yang ditonton Rektor Unand, Yuliandri, Wakil Rektor III, Insannul Kamil, Staf Khusus Kantor Staf Kepresidenan RI, Avanti Fontana, Wamendikbud 2011-2014, Musliar Kasim, serta civitas akademika Unand.

Ma’ruf Amin mengulas, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun talenta-talenta nasional. Pertama, perguruan tinggi sebagai agen transformasi sosial dan ekonomi bangsa diharapkan tidak lagi sebatas tempat trasfer ilmu.

“Perguruan tinggi adalah tempat mengolah, mengasah, menguatkan, dan mengembangkan potensi keilmuan serta karakter mahasiswa hingga menjadi SDM yang inovatif dan berdaya saing global,” katanya.

Kedua, lanjutnya, perguruan tinggi dituntut menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan bakat, kemampuan dan keahliannya. Harapannya, lulusan perguruan tinggi dapat memilih jenjang karir yang sesuai keahlian atau talentanya tersebut, sehingga siap menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, bahkan dunia. Ketiga, perguruan tinggi memimpin dalam proses membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak saja menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki iman dan takwa, serta karakter kebanggsaan yang kuat. Keempat perguruan tinggi diharapkan menghasilkan lulusan yang tidak saja memiliki pemahaman teoritis, tetapi juga memiliki kapasitas problem solving dalam menjawab tantangan masa depan. Terakhir, perguruan tinggi harus melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan.

“Kesadaran semua pihak dalam bersinergi dan berkolaborasi dalam manajemen talenta sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Pembicara kunci, Menkopolhukam, Mahfud MD, menyampaikan, ada 4 hal yang dituntut dari perguruan tinggi dalam manajemen talenta nasional, yaitu, norma akademik, budaya akademik, mimbar akademik, dan kebebasan akademik.

Sementara itu, Rektor Unand, Yuliandri, mengungkapkan, Dialog Nasional ini sebagai terobosan dalam menyiapkan grand design manajemen talenta nasional. Berkolaborasi dengan semua perguruan tinggi, Unand menghimpun masuk-masukan yang akan disampaikan dalam gugus tugas manajemen talenta nasional.

“Daya dorongnya ada di perguruan tinggi. Ini kolaborasi Unand dalam menyiapkan talenta-talenta untuk 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045 nanti. Seperti disampaikan Wapres terkait manajemen talenta, kita mengambil peran dalam bidang riset dan inovasi,” paparnya.

Wakil Rektor III, Insannul Kamil, menguatkan paparan Rektor Unand tersebut, aktor utama manajemen talenta nasional ini ada di perguruan tinggi.

“Pergurun tinggi banyak memberikan kontribusi dalam manajemen talenta nasional. Makanya, kita ambil inisiatif untuk menghimpun segala pendapat dari berbagai perguruan tinggi yang akan diserahkan nantinya pada gugus tugas manajemen talenta nasional,” pungkasnya. (SSC)



BACA JUGA