Tupai Serang Tanaman Kakao, Dishutbun-Perbakin Agam Kerja Sama

KOMODITAS

Senin, 08/08/2016 11:39 WIB
Hasil pemburuan tupai

Hasil pemburuan tupai

Agam, sumbarsatu.com- Salah satu hama tanaman, termasuk hama tanaman kakao adalah tupai. "Untuk mengendalikannya dibutuhkan upaya pemberantasan," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Agam, Ir. Yulnasri, MM, Senin (8/8/2016), di ruang kerjanya.

Hama tanaman kakao, tupai, di Kecamatan Ampek Nagari, Senin (8/8/2016) diperangi dengan dukungan pihak Perbakin Agam. Kegiatan tersebut, menurut Yulnasri, merupakan program pihak Disbun Sumbar di Kabupaten Agam.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan di Padang Sibalungkiang, Nagari Bawan, Kecamasn Ampek Nagari,” ujarnya.

Yulnasri mengungkapkan, masih rendahnya tingkat produksi kakao di Kabupaten Agam, disebabkan tingginya intensitas serangan hama. Di daerah itu terdapat sekitar 4.983 ha kebun kakao rakyat, dengan tingkat produksi 600-750 kg/ha/tahun. Idealnya 2-2,5 ton per hektare per tahun.

Akibat serangan hama, seperti organisme pengganggu tanaman (OPT), antara lain hama penggerek buah (PBK), hama pengisap buah, penyakit busuk buah, penyakit VSD,dan hama tupai, bisa menurunkan produksi 20 sampai 80 persen.

Menurutnya, pengendalian hama kakao bisa dilakukan secara kultur teknis (penggunaan bibit unggul), secara mekanis (membungkus buah dengan kantong plastik, dan membuang bagian tanaman yang terkena penyakit); pengendalian secara biologis, dengan mendatangkan musuh alami hama, misalnya dengan menggunakan semut hitam.

Pengendalian hama tupai dilakukan dengan memasang perangkap, dan dengan melakukan berburu tupai. Sedangkan pengendalian penyakit VCD, dilakukan dengan memotong bagian yang terserang penyakit.

“Kami berharap, kegiatan pembasmian hama melalui berburu tupai, akan lebih mengena,karena hama dimaksud langsung bisa dimusnahkan, sehingga populasinya berkurang. Namun berburu hama tupai hendaknya dilakukan berkesinambungan,” ujarnya berharap. (MSM)



BACA JUGA