
Rumah Baca Buya Hamka tujuan wisata pengetahuan
Agam, sumbarsatu.com—Bupati Agam Indra Catri melaunching rumah baca "Buya Hamka", di Jorong Batu Panjang Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (19/2/2015). Keberadaan bangunan yang diberi nama Rumah Baca Buya Hamka tersebut, bertujuan agar terpeliharanya dan terkelolanya peninggalan sejarah di Kabupaten Agam dengan cara melengkapi sarana dan prasarana museum rumah kelahiran tokoh ulama besar, yakni Buya Hamka.
Diresmikannya pemakaian rumah baca itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penggutingan pita yang didampingi juga oleh Presiden Wadah keluarga besar Malaysia H. Ahmad Ahzan Bin Abdullah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam Edi Junaidi, Kepala Kankemenag Agam Hendri, Ketua TP-PKK Ny. Vita Indra Catri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Edi Junaidi, mengatakan adanya rumah baca bisa melestarikan sejarah dan cagar budaya yang ada di Kabupaten Agam, terutama Nagari Sungai Batang merupakan nagari yang banyak meninggalkan sejarah dan melahirkan banyak tokoh ulama besar.
"Semoga dengan adanya Rumah Baca Buya Hamka dapat dijadikan media pembelajaran penelitian serta pencarian informasi bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta ajang promosi wisata daerah kawasan Danau Maninjau," katanya.
Terkait dengan jumlah biaya pembangunan, Edi Junaidi menjelaskan, sebesar Rp370 juta lengkap dengan mobiler dan pengadaan buku karya hamka sebanyak 94 judul. Adapun sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 pada kegiatan pengelolaan dan pengembangan pelestarian sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air.
Sementara itu, Indra Catri, mengatakan dengan bertambahnya fasilitas di kompleks museum ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa pelaku wisata sejarah untuk lebih memahami dan mendalami pikiran-pikiran dan buku karya-karya Buya Hamka.
"Keberadaan rumah kaca ini dapat memudahkan para pelajar ataupun wisata sejarah untuk mencari buku-buku karangan Buya Hamka apalagi tempatnya berdekatan langsung dengan museum beliau, sehingga bisa berziarah dan mengenal lebih dekat tentang biografi seorang sosok ulama besar dunia tersebut," kata Indra Catri.
Menurut Indra Catri, ketokohan Buya Hamka sampai saat ini masih sangat dihormati dan dikunjungi oleh beberapa negara dibelahan dunia terutama di Asia Tenggara, seperti Singapura, Bruneidarussalam dan Malaysia, dan negara tetangga lainnya.
"Salah satunya dengan kedatangan keluarga besar wadah Malaysia ke Agam khususnya di Nagari Sungai Batang tempat kelahiran Buya Hamka guna mengenang, mempelajari dan memahami lebih dalam warisan-warisan yang telah ditinggalkan Buya Hamka. Apalagi rombongan juga akan melaksanakan seminar Internasional tentang kepahlawanan Buya Hamka yang akan digelar pada 21 Februari 2015 mendatang," terang bupati.
"Untuk itu, kepada pengelola rumah baca Buya Hamka diharapkan agar terus mengupayakan dan melengkapi rumah baca ini dengan koleksi karya Buya Hamka lainnya dan karya-karya pengarang lain tentang Buya Hamka, agar masyarakat luas dan pengunjung dapat memahami dan menikmati karya-karya Buya Hamka terutama bagi generasi muda, "pinta Indra Catri.
Usai mengunjungi rumah baca dan museum Buya Hamka, rombongan juga menyambangi Pondok Pesantren Buya Hamka yang lokasinya tidak jauh dari museum itu. (SSC/amc)