
Ilustrasi
Maninjau, sumbarsatu.com—Sumatera Barat sepertinya tak pernah dirundung bencana alam. Baru saja kemarin Solok Selatan dilanda musibah banjir bercampur lumpur, kini bencana longsor menimpa warga Nagari Bayua, Maninjau, Agam, Sumatera Barat, Kamis (20/11/2014) pukul 20.30 WIB.
Longsor disertai dengan air bah akibat luapan Sungai Rangeh, yang biasa disebut galodo menerjang enam buah rumah, satu di antaranya mengalam rurak berat.
Kepala BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito kepada sumbarsatu.com mengatakan, dari empat rumah tersebut, hanya satu rumah yang mengalami kerusakan cukup parah. “Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut,” kata Bambang Warsito kepada sumbarsatu.com, Kamis (20/11/2014).
Menurut Bambang, masyarakat bersama dengan Tim BPBD, sedang menyingkirkan material longsor berupa bebatuan dan lumpur dari pemukiman masyarakat.
Kendati tak ada korban jiwa, material longsor cukup banyak. Kerugian mencapai puliuhan juta.
“Kita bergotong-royong dengan alat seadanya menyimngkirkan bebatuan dan lumpur. Kita belum evakuasi warga,” terangnya.
Bambang menjelaskan, dari sejumlah daerah di Agam yang rawan longsor, sepanjang aliran Sungai Rangeh masuk dalam kategori rawan longsor.
Sampai saat ini, belum diketahui penyebab kejadian, karena petugas dan masyarkat masih sibuk membersihkan material yang menimpa rumah korban.
Selain mengenai enam rumah, ruas jalan satu-satunya penghubung di kampung tersebut ikut tertimbung material longsor sehingga belum bisa dilewati.
“Kita akan singkirkan semua material yang menutup jalan. Jika sudah terbuka, peralatan bisa dibawa,” katanya. (SSC-2)