Sabtu, 20/12/2025 17:35 WIB

Magister Manajemen Bencana Unand Gelar Sosialisasi Kesiapsiagaan Megathrust di Nagari Pilubang

 

Padang Pariaman, sumbarsatu.com--Program Studi Magister Manajemen Bencana (MMB) Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas (Unand) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema Sosialisasi dan Edukasi Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Ancaman Megathrust di Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, pada Selasa, 16 Desember 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Wali Nagari Pilubang ini dihadiri oleh perangkat nagari, tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan warga setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap potensi gempa besar dan tsunami yang bersumber dari zona megathrust di wilayah Sumatera Barat.

Pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan tim dosen Magister Manajemen Bencana Unand, yaitu Prof. Fauzan, Prof. Abdul Hakam,  Rinaldi Eka Putra, serta perwakilan dari Mahasiswa MMB yang hadir sebagai pemapar materi sekaligus fasilitator diskusi.

Melalui kegiatan ini, MMB Unand berupaya menjembatani pengetahuan ilmiah kebencanaan dengan kebutuhan praktis masyarakat di tingkat nagari.

Dalam pemaparannya, Rinaldi Eka Putra menjelaskan secara rinci mengenai ancaman megathrust yang berpotensi memicu gempa bumi besar di wilayah Sumatera.

Ia menyampaikan bahwa secara geologis, Pulau Sumatera memiliki 19 segmen patahan aktif, dan 8 di antaranya berada di wilayah Sumatera Barat, sehingga menjadikan daerah ini sebagai salah satu kawasan dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia.

Lebih lanjut, Rinaldi menjelaskan bahwa ancaman gempa di Sumatera Barat tidak hanya berasal dari satu sumber. Gempa bumi dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik yang dipicu oleh kegiatan gunung berapi, serta gempa tektonik yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi, baik yang berada di daratan maupun di dasar laut.

Khusus untuk gempa tektonik di zona megathrust, potensi dampak yang ditimbulkan dapat berupa guncangan kuat dan kemungkinan terjadinya tsunami, terutama bagi wilayah pesisir.

Sementara itu, Prof. Fauzan menekankan pentingnya peningkatan literasi kebencanaan masyarakat sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana.

Menurutnya, pemahaman yang baik terhadap karakteristik ancaman, tanda-tanda awal bencana, serta langkah-langkah evakuasi merupakan kunci utama dalam meminimalkan korban jiwa dan kerugian saat bencana terjadi.

Kesiapsiagaan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Pentingnya penguatan kapasitas komunitas lokal melalui edukasi berkelanjutan, simulasi evakuasi, serta integrasi pengetahuan kebencanaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat nagari.

Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana peserta menyampaikan berbagai pertanyaan terkait potensi gempa dan tsunami, jalur evakuasi, serta peran masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.

Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat Nagari Pilubang terhadap isu kebencanaan, khususnya ancaman megathrust.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas berharap dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat Nagari Pilubang dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami, serta mendorong terwujudnya masyarakat yang tangguh dan siap siaga bencana di wilayah pesisir Sumatera Barat. ssc/rel

BACA JUGA