"Setelah kita koordinasi dengan Forkominda, karena kebun sawit itu, sudah tua kita akan replanting dulu," kata Yulianto saat menjawab pertanyaan wartawan saat temu ramah dengan wartawan se Pasaman Barat, Rabu malam, (7/5/2025) di Aula rumah dinas bupati.
Yulianto yang didampingi Kadis Pj Sekda Dody San Ismail, Kadis Kominfo Armen, Plt Kaban Kesbangpol Yosmar Difia, Kadis Perikanan Zulfi, menyebut, akan mencarikan format pengelolaan kebun dan aset Pemda tersebut sehingga akan menambah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).
Seperti diketahui, bahwa kebun TKD aset Pemda seluas 128 hektar itu, status pengelolaannya, tidak lagi dikelola Dinas Perkebunan Pemda Pasaman Barat sejak Juni 2024 lalu. Sehingga sering terjadi pencurian oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Bahkan perkaranya pernah mencuat di Kejati Sumbar pada tahun 2022 lalu.
Sehingga tak ada lagi pemasukkan pendapatan asli daerah dari sektor kebun sawit tersebut. Padahal sebelumnya, dikelola pihak ketiga, ada sekitar Rp100 jutaan, masuk ke kas daerah tiap bulan, tetapi sejak Juni 2024 hingga Mei 2025 tidak ada pemasukkan PAD.
Selain, menjawab pertanyaan wartawan soal TKD, soal penempatan ASN setingkat kepala dinas alan dilakukan Pansel dulu setelah enam bulan bupati dilantik, sesuai regulasi atau aturan yang ada.
Begitu juga soal pelayanan standar minimal, Pemda Pasan Barat, Yulianto berjanji akan mengevaluasi akan pemerintahan berjalan dengan baik dan bersih.
Begitu dalam efesiensi anggaran dan defisit sekarang, dihadapkan OPD mampu menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat dan berinovasi dalam menambah atau mengelola sumber-sumber pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. ssc/nir
