Kamis, 17/04/2025 15:12 WIB

247 Santri Madrasah Sumatera Thawalib Parabek Gelar Program Khidmatul Ummah di Masjid Raya Bayur

Agam, sumbarsatu.com-Santri Madrasah Sumatera Thawalib Parabek melakukan pengabdian bertajuk Khidmatul Ummah, di Masjid Raya Bayur,

Mereka terdiri 247 santri tingkat II Diniyah yang tergabung dalam 24 kelompok, akan menjalani pengabdian selama 15 hari ke depan, mulai dari tanggal 17 hingga 30 April. 

Para santri itu disambut  Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, Kamis (17/4/2025). 

Pimpinan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Ustaz Muhammad Zaki Munawar mengatakan, program ini merupakan bentuk pengabdian langsung para santri kepada masyarakat, setelah menempuh pendidikan selama 5 tahun di pesantren.

Para pengasuh mendampingi para santri selama program berlangsung, guna memastikan bimbingan dan pengawasan berjalan optimal.

 Muhammad Iqbal, dalam sambutannya, mengapresiasi program tersebut, dan menyatakan dukungan penuh dari pemerintah daerah. 

Menurutnya, Agam memiliki banyak masjid dan musala, namun tantangan sebenarnya adalah bagaimana menghidupkan tempat ibadah tersebut dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat dan berkesinambungan.

Kehadiran para santri itu diharapkan menjadi warna baru dalam kehidupan bermasyarakat, serta mampu memberikan kesan positif dan kebermanfaatan bagi warga.

Iqbal mengucapkan terima kasih kepada pihak pesantren, karena telah memilih dan menetapkan Kabupaten Agam, khususnya Kecamatan Tanjung Raya, sebagai lokasi pelaksanaan program dimakdsud. 

Hal itu sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Agam, yakni “Bangkik dari Surau”, sebuah gerakan membangun kembali peran rumah ibadah sebagai pusat pembinaan karakter, spiritualitas, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Ia meyakini para santri telah dibekali dengan ilmu yang mumpuni, dan kini saatnya mengaplikasikan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat.

“Mari kita bantu dan dukung anak-anak kita dalam menjalankan tugas pengabdian ini,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada para santri untuk meluruskan niat, menjaga integritas, serta senantiasa menjaga nama baik pondok dan pribadi.

Mereka akan tinggal di tengah masyarakat, berinteraksi secara langsung, serta menjalankan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, seperti membersihkan masjid , salat berjamaah, bersosialisasi, dan membantu aktivitas keagamaan lainnya. Program tersebut sudah memasuki angkatan ke-22. 

Khidmatul Ummah adalah momen bagi santri untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka pelajari di pondok. Ini adalah bekal penting sebelum mereka melanjutkan ke tingkat III diniyah formal. (MSM)

BACA JUGA