Tangkal Penipuan Daring, Lansia di Kampung Manggis Padang Panjang Ikut ADL Tular Nalar Mafindo

Senin, 09/09/2024 18:01 WIB
-

-

Padang Panjang, sumbarsatu.com—Maraknya penipuan berbasis online (daring), Akademi Digital Lansia (ADL)-Tular Nalar gelar pelatihan literasi digital bagi kaum berusia lanjut di Kelurahan Kampung Manggis, Padang Panjang, Minggu, 8 September 2024.

Program ini merupakan platform pembelajaran online yang diinisiasi oleh Mafindo didukung Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.

ADL kali ini diikuti sebanyak 100 peserta lansia dipandu fasilitator sebanyak 10 orang dari Mafindo Padang. Para fasilitator di antaranya Silmi Novita Nurman, Feni Mardian, Lia Pusvita Sari, Rahmadeni, Fatma Yuka Desri, Dewi Yanti, Alem Maulana, Oksa Putra Nurman, Rahmat Irfan Denas dan Imam Sabrani Yurizal.

“Kecanggihan teknologi memberikan kita banyak informasi, salah satunya melalui handphone. Namun tidak semua informasi yang diterima itu benar. Karena itu penting untuk memperkuat literasi digital,” ujar Feni Mardian, Koordinator Wilayah Mafindo Padang.

Menurut Feni, Lansia merupakan salah satu kelompok yang tergolong baru terpapar digital dan belakangan ini rentan menjadi korban hoax dan penipuan. Karena itu, pelatihan ini berguna untuk membangun imunitas lansia agar kebal dari informasi hoax dan penipuan online.

Hayatur Kurnia Syam, Kepala Bidang Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Padang Panjang, kasus yang marak terjadi, yaitu penipuan online. 

“Di Polsek Padang Panjang banyak saya mendapat laporan penipuan online. Biasanya banyak yang tertipu jual beli online. Karena itu saya harap ibu-ibu bisa lebih berhati-hati setelah mengikuti kegiatan hari ini,” ujarnya.

Senada dengan penuturan Hayatur, beberapa peserta menceritakan pengalamannya mengalami penipuan online, saat sesi diskusi bersama fasilitator.

“Kalau masalah penipuan, saya pernah hampir ditipu soal anak. Saya lagi di Padangpanjang lalu ditelfon orang, katanya anak saya ketangkap narkoba. Dibilangnya anak saya sedang di Bukittinggi, bahkan saya juga mendengar suara anak saya dari telfon tersebut. Karena saya cemas dan panik, ujung-ujungnya saya dimintai uang tebusan,” terang Rini salah seorang peserta menceritakan pengalaman.

Namun, sebelum memutuskan mengirim uang tebusan, saudara Bu Rini memperingatkan bahwa apa yang dialami Bu Rini merupakan penipuan. Rini menyarankan untuk menghubungi anaknya secara langsung.  Rini kemudian menghubungi langsung anaknya. Ternyata anak Bu Rini baik-baik saja, sehingga ia dapat terlepas dari jebakan uang tebusan.

Senada dengan pengalaman Rini,  Nini juga menceritakan bahwa dirinya juga pernah hampir terjebak penipuan jual beli motor melalui kontak yang mengaku sebagai orang yang dikenal. Beruntungnya Nini selamat dari penipuan karena mendapat saran untuk mengecek kontak tersebut menggunakan get contact.

Kegiatan yang berlokasi di SDN 15 Kampung Manggis ini juga memperoleh sambutan baik dari Kristian selaku Kasipem (Kepala Seksi Pemerintahan) Kampung Manggis.

“Allhamdulillah kita mendapat pelatihan dari MAFINDO, mudah-mudahan dapat diikuti dengan baik dan bermanfaat untuk kita semua,” pungkas Kristian.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) merupakan organisasi masyarakat sipil anti-hoaks yang telah mempelopori banyak inisiatif untuk melawan infodemic atau wabah hoaks. Mafindo berdiri pada tahun 2016 dan kini memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan, serta 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatannya mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. SSC/REL

Iklan

BACA JUGA