Ratusan warga memadati lokasi bencana banjir bandang di Desa Bukit Batabuah Kabupaten Agam. Hingga saat ini sebanyak 18 warga dilaporkan menjadi korban tewas (Foto Antara)
Agam, sumbarsatu.com-Bencana banjir bandang yang melanda beberapa kawasan di Agam, Sabtu (11/5/2024) malam, membuat daerah itu dinyatakan berstatus darurat siaga bencana.
Menurut Sekda Agam, Drs. H. Edi Busti, M.Si, status darurat siaga bencana selama 14 hari ke depan, Sampai pukul 13 WIB, tim pencari menemukan 18 korban meninggal, dan 19 korban luka-luka. Korban dirawat di RSAM Bukittinggi.
"Akibat bencana banjir bandang, ratusan warga Bukit Batabuah diungsikan sementara ke lokasi yang aman," ungkap Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, Minggu (12/5/2024).
Para pengunsi itu membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan, minuman, selimut, dan kebutuhan harian lainnya. Ia menginformasikan, ratusan unit rumah warga rusak, dan puluhan hanyut terbawa banjir.
Hingga Minggu (12/5/2024) pukul 11.00 WIB, terdata sebanyak delapan warga Bukit Batabuah yang dipastikan menjadi korban meninggal dunia. Di antara korban tewas, sudah ada yang dimakamkan langsung hari ini. Proses pencarian warga hilang juga masih dilakukan.
Di samping kerusakan rumah, sawah dan ladang warga juga mengalami kerusakan parah.
Ia memerkirakan, Kerugian akibat bencana kali ini, 3 kali lipat dibanding bencana yang sama pada April lalu.
“Bencana yang lalu merusak sekitar 25 Ha sawah dan ladang,” ujarnya.
Kini warga dicemaskan informasi banjir susulan dari puncak Gunung Marapi. hal itu menyebabkan proses evakuasi dan pembersihan lahan.
"Seluruh warga di titik lokasi kejadian diminta keluar. Area ini dikosongkan sementara karena curah hujan tinggi di puncak gunung. Kami tidak ingin mengambil resiko," ujar Firdaus lagi.
Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat sekitar 50 hektare lahan pertanian mengalami rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/4/2024) malam.
Kalak BPBD Agam, Budi Perwira Negara mengatakan, lahan pertanian yang rusak berupa sawah, kebun cabai dan lainnya, yang berada di Kecamatan Canduang.
Menurutnya, data itu berdasarkanlaporan dari pihak kecamatan. Sampai saat ini pendataan masih berlanjut.
Ia mengatakan banjir lahar dingin akibat curah hujan cukup tinggi melanda Kecamatan IV Koto, Canduang, Sungai Pua, dan IV Angkek.
Di Kecamatan Ampek Koto, material banjir mengenangi ruas jalan, rumah warga. 20 unit tempat usaha, SD 03 Koto Tuo,kantor BMT, Masjid Al-Ikhsan Galudua, Surau Angku Aluma, dan Polindes Galudua.
Warga yang mengungsi ke SMPN 1 Koto Tuo 60 jiwa, dan warga yang mengalami luka-luka 3 orang.
Di Kecamatan Canduang, 90 unit rumah terendam banjir di Nagari Bukik Batabuah, satu mushala rusak, jembatan hanyut satu, jembatan di Lasi hanyut, dan satu unit rumah ditimbun lumpur.
Di Kecamatan Sungai Pua, material banjir menggenangi jalan dan rumah warga. Untuk korban sementara, 3 orang meninggal dunia,,4 orang luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit, dan satu orang kondisinya belum ada informasi.
Satu unit masjid rusak ringan, satu TK rusak ringan, 10 unit rumah rusak berat, dan 15 unit dan rusak ringan.
di Kecamatan Ampek Angkek kawasan terdampak Nagari Batu Taba, Ampang Gadang, Balai Gurah, Biaro Gadang dan Lambah.
Bencana itu menyebabkan 18 unit rumah rusak, 4 ekor kerbau mati berikut 2 ekor kambing, dan 1 orang warga meninggal dunia. warga terdampak 70 , dan yang diungsikan 24 KK. (MSM)