
OLEH Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP (Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas)
TANAMAN terong atau yang dikenal dengan nama latin Solanum melongena L. adalah salah satu tanaman yang banyak ditanam ketika berkebun sendiri di rumah. Itu karena mudah dibudidayakan dan dapat menghasilkan banyak buah untuk dimakan. Namun dalam praktik budi dayanya, banyak hama yang menyerang. Serangan hama adalah salah satu masalah yang dapat menggangu pertumbuhan dan produksi tanaman terong.
Oleh karena itu, pada artikel ini saya akan membahas apa saja hama yang menyerang tanaman terong dan bagaimana cara pengendaliannya. Tujuannya adalah menghindari kerugian yang disebabkan oleh hama.
Adapun hama-hama yang menyerang tanaman terong dan cara penanganannya sebagai berikut:
Kutu Kebul (Bemisia tabaci dan Trialeurodes vaporariorum)
Kutu kebul adalah serangga berwarna putih dengan sayap jernih dan ukuran sekitar 1-1,5 mm yang biasanya berkelompok di bawah permukaan daun. Jika tubuhnya tersentuh tanaman atau serangga lain, mereka biasanya akan terbang, seperti serbuk kabut putih. Bemisia tabaci dan Trialeurodes vaporariorum adalah dua jenis kutu kebul yang biasa menyerang tanaman terong.
Setelah kutu kebul mengisap cairan dari daun, ekskresinya menghasilkan embun madu. Penyakit embun jelaga dapat muncul dari embun madu ini. Kutu kebul ini juga merupakan vektor penyakit virus kuning pada tanaman terong. Ekstrak akar tuba, bawang merah, jahe, bawang putih, cabai, dan daun papaya dapat digunakan untuk membuat pestisida alami untuk menghilangkan kutu kebul.
Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat grayak litura (Spodoptera litura) adalah ulat dengan tubuh bergaris-garis. Serangan ulat grayak muda pada tanaman terong menunjukkan daun berlubang dan tidak ada epidermis bagian atas. Namun, ulat dewasa memakan seluruh daun, termasuk tulang. Untuk mengatasi hama ulat grayak, pestisida alami yang terbuat dari ekstrak akar tuba, biji bengkuang, atau biji jarak dapat digunakan.
Thrips Kentang (Thrips palmi)
Trips kentang (Thrips palmi) adalah hama lain yang dapat menyerang terong. Nimfa hama thrips ini berukuran 0,8–0.9 mm, tetapi serangga dewasa bersayap. Adanya warna keperak-perakan di permukaan bawah daun adalah gejala serangan thrips. Selain itu, daun tanaman terong yang terserang thrips juga akan keriput. Ekstrak bawang merah, bawang putih, biji bengkuang, dan jahe adalah beberapa pestisida alami yang dapat mengendalikan atau membunuh hama thrips.
Wereng Kapas (Empoasca sp.)
Salah satu hama yang dapat menyerang tanaman terong adalah wereng kapas (Empoasca sp.), hama yang ukurannya yang sangat kecil dan sangat gesit. Wereng kapas melemahkan tanaman terong dengan mengisap cairan tanaman. Salah satu gejala hama ini pada tanaman terong adalah munculnya bintik-bintik pada daun, terutama di bagian atas daun. Pestisida sintetik berbahan aktif buprofezin, dapat digunakan sebagai pengobatan. Jika sahabat menggunakan pestisida nabati, maka bisa menggunakan daun pepaya, daun kipait, dan daun sirsak.
Ulat Buah (Helicoverpa armigera)
Ulat buah Helicoverpa armigera, juga dapat menyerang tanaman terong. Polifag, ulat buah menyerang buah dengan menggigit dan melubanginya. sehingga bentuk buah menjadi tidak normal dan penyakit busuk buah mudah menyerang. Mengumpulkan dan memusnahkan buah yang terserang adalah cara untuk menanganinya. Pergigiran tanaman, waktu tanam, dan sanitasi kebun.
Itulah edisi berbagi ilmu tentang hama tanaman terong ya sahabat pembaca setia. Selamat menanam dan berkebun tanaman terong, semoga tanaman terong sahabat tumbuh subur,buahnya banyak,serta tidak terserang hama ya. Salam pertanian!