Capaian Gemilang Wali Kota Padang Tuntaskan RPJMD 2019-2024

Rabu, 27/03/2024 06:14 WIB
oke

oke

Padang, sumbarsatu.com—Wali Kota Padang Hendri Septa tuntas merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 dengan capaian 100 persen lebih. Persentase ini melampaui target yang diamanahkan. Di tahun 2023, capaian  RPJMD sudah berada di angka 99,03 persen. Capaian yang memuaskan dan menggembirakan itu, tentu saja memberi nilai plus kepada kepemimpinan Wali Kota Padang Hendri Septa.

Dalam cacatan sumbarsatu, pasangan Mahyeldi-Hendri Septa dilantik sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Padang pada 13 Mei 2019. RPJMD Kota Padang 2019-2024 diundangkan pada 26 November 2019. Lalu, dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi terpilih sebagai Gubernur dan dilantik Presiden Joko Widodo pada 25 Februari 2021, dan Hendri Septa sesuai aturan menjadi Wali Kota Padang dan dilantik pada 7 April 2021.

Semenjak dilantik sebagai Wali Kota Padang, praktis Hendri Septa menjalankan tanggung jawab sebagai Wali Kota Padang tanpa wakil wali kota selama dua tahun lebih. Baru pada 9 Mei 2023, Hendri Septa didampingi wakilnya Ekos Albar.

Sepanjang dua tahun berjalan tanpa wakil wali kota itu, Hendri Septa berhasil memaksimalkan capaian yang dikandung visi yang termaktub dalam RPJMD 2019-2024, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kota Padang yang Madani Berbasis Pendidikan, Perdagangan, dan Pariwisata Unggul serta Berdaya Saing.” Dari visi ini pula dibentangkan menjadi 7 misi lalu diturunkan jadi 11 program unggulan, serta program inovasi yang menuai banyak pujian dari warga kota. Inilah bagian-bagian pencapaian gemilang dan signifikan yang dilakukan Wali Kota Padang Hendri Septa.

“Untuk tahun 2024 pembangunan Kota Padang bermoto "Pemantapan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan dalam Mendukung Perekonomian Kota untuk Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota pendidikan, Perdagangan, dan Pariwisata Unggul" menuju kesiapan kota ini sebagai kota metropolitan,” kata Wali Kota Hendri Septa.   

Pengetahuan umum menerangkan, kota metropolitan adalah kota yang terdiri dari wilayah perkotaan yang mandiri atau inti perkotaan yang terhubung dengan wilayah perkotaan di sekitarnya melalui keterkaitan fungsional. Kota metropolitan punya sistem jaringan infrastruktur wilayah yang terintegrasi dan memiliki jumlah penduduk keseluruhan setidaknya 1.000.000 jiwa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada pertengahan tahun 2023, penduduk Kota Padang 928.541 jiwa. Sampai 2024 ini diprediksi penduduk ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini sekitar 1 jutaan.

Selain itu, jumlah penduduk, Pemerintah Kota Padang dengan pelbagai kebijakan dan programnya berhasil menurunkan jumlah angka kemiskinan. Keberhasilan menekan jumlah rakyat miskin juga salah satu syarat sebuah kota diklasifikasikan sebagai kota metropolitan.

Pada tahun 2023 Pemerintah Kota Padang berhasil menurunkan tingkat kemiskinan kota sebesar 0,9 persen dari 4,26 persen di tahun 2022 menjadi 4,17 persen di tahun 2023. Hal ini menandakan bahwa guliran program penanggulangan kemiskinan melalui strategi menurunkan beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat dan meminimalkan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan telah berhasil dilaksanakan dengan perencanaan yang maksimal.

“Tahun 2024 ini, Pemko Padang menargetkan penurunan kemiskinan mencapai 4,65 persen sesuai target RPJMD,” sebut Hendri Septa.

Selain menurunkan jumlah kemiskinan, Pemerintah Kota Padang juga berhasil menurunkan  jumlah pengangguran terbuka tahun 2022 berada di angka 11,69 persen, maka di tahun 2023 menjadi 10,86 persen.

Tentu saja, untuk mendapatkan predikat kota metropolitan, Pemerintah Kota Padang harus membuka kerja kolaborasi dengan daerah-daerah sekitar seperti Pariaman, Lubuk Alung, Solok dan Painan. Kota Padang juga ditunjang dengan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Pelabuhan Teluk Bayur, dan kawasan ‘Padang Industrial Park’ (PIP).

Potensi Padang menuju kota metropolitan sebagai kota pendidikan. Kampus dan perguruan tinggi ternama dan besar berada di Kota Padang: Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, UIN Imam Bonjol, Universitas Bung Hatta, Universitas Putra Indonesia, Universitas Eka Sakti, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, STKIP PGRI, STKIP Adzkia dan lain sebagainya.

Pada tahun 2023, Pemerintah Kota Padang telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 83,26 di tahun 2022 menjadi 83,98 di tahun 2023. Untuk sektor kesehatan, sejalan dengan prioritas nasional, Pemerintah Kota Padang telah berhasil menurunkan angka stunting dari 20,92 persen  tahun 2019 menjadi 19,5 persenpada 2022.

“IPM Kota Padang selalu tertinggi di Sumatera Barat dan berada di atas rata-rata target nasional. Untuk angka stunting, terjadi penurunan dari jumlah sebelumnya, yakni 20,92 persen  tahun 2022 menjadi 19,5 persen pada 2023. Ke depannya, penurunan angka stunting terus diupayakan,” terang Wali Kota Hendri Septa.

Membangun Jati Diri dan Karakter

Pendidikan merupakan pilar utama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang  beriman kreatif, inovatif dan berdaya saing. Pendidikan berkualitas di Kota Padang adalah  pendidikan karakter yang berorientasi pada penguatan kepribadian, bermoral dan beriman.

Pendidikan karakter dikembangkan melalui tiga jenis pendidikan, yaitu pendidikan formal,  nonformal dan informal. Pendidikan karakter melalui pendidikan formal adalah dengan menambahkan kurikulum muatan lokal. Kini pendidikan muatan lokal yang sudah dijalankan Pemerintah Kota Padang adalah pendidikan muatan lokal Keminangkabauan untuk tingkat PAUD, SD, dan SMP. Muatan lokal Keminangkabauan diajarkan setiap hari Selasa yang menekankan pada etika, ajaran norma, adat-istiadat, kesantunan, dalam budaya Minangkabau yang berfalsafah adaik basandi syarak basandi Kitubullah (ABS-SBK).

Pendidikan nonformal seperti kegiatan Pesantren Ramadan, Tahfidz Qur’an. Pendidikan informal melalui selebaran, televisi dan media massa lokal. Pendidikan karakater di Kota Padang diyakini sangat berpengaruh terhadap tingkat  keimanan, serta kemampuan berkreativitas, berinovasi dan berdaya saing. Dengan  keimanan yang semakin baik diharapkan tata kehidupan sosial kota semakin tertib, angka kriminalitas dan penyakit masyarakat di Kota Padang menurun. Menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan berkarakter juga akan menghasilkan produktivitas yang semakin baik melalui daya kreativitas yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Dengan demikian memperluas akses pendidikan formal dan informal, membangun pusat kegiatan belajar bagi masyarakat, mempersiapkan Kota Padang merupakan upaya-upaya untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.

Pendidikan karakater akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi dan berkarakter terpuji  dari sekolah-sekolah di Kota Padang. Untuk melaksanakan pendidikan karakter dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan sarana prasarana pendidikan yang cukup dalam mengelola proses pendidikan sehingga menghasilkan siswa yang unggul dan berdaya saing  di Sumatera Barat dan nasional.

Pendidikan yang berkualitas juga membutuhkan sumber daya yang sehat. Angka harapan  hidup merupakan salah satu indikator yang menunjukkan peningkatan kesehatan dan  kesejahteraan masyarakat sekaligus menunjukkan sumber daya yang sehat yang dimiliki  suatu daerah.

Untuk ketersediaan dan memaksimalkan ruang belajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan ialah melaksanakan program unggulan untuk pemenuhan sekolah satu shift. Sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, Pemko Padang telah membangun sebanyak 504 unit ruang kelas baru dari 500 RKB yang ditargetkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan sekolah satu shift.

"Kita terus optimalkan pembangunan 11 program unggulan hingga berakhirnya 2024. Tahun 2023, capaian program unggulan Kota Padang sudah melebihi 100 persen. Pembangunan berhasil tidak bisa dikerjakan sendiri. Semua elemen ikut andil mendukung. Kita berharap terwujud masyarakat yang madani unggul dan berdaya saing," kata Hendri Septa. SSC/*



BACA JUGA