Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar dilaporkan sebanyak empat orang masih belum ditemukan dan dua orang meninggal dunia. Banjir dan longsor disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir (Foto MKN)
Padang, sumbarsatu.com—Sejumlah daerah di Sumatera Barat dilanda banjir dan tanah longsor (galodo), Kamis (11/10/2018).
Dari Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar dilaporkan sebanyak empat orang masih belum ditemukan dan dua orang meninggal dunia. Banjir dan longsor disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir.
Sementara itu, sehari sebelumnya, dari Padang Pariaman dilaporkan 3 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor,
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Sumatera Barat Rumainur, banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat. Petugas BPBD dan Basarnas sedang berusaha mengevakuasi warga yang terjebak banjir di berbagai wilayah di Sumbar.
Dari informasi lapangan, tambah Rumainur, dua orang meninggal dunia akibat terseret banjir bandang dan tertimbun longsor di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar pada Kamis malam.
Selain itu, empat orang lagi masih dicari tim. Kemudian, tiga lainnya meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Parik Malintang Kabupaten Padang Pariaman pada malam sebelumnya, Rabu (10/10).
“Selain korban meninggal, empat warga Kabupaten Tanah Datar juga dinyatakan hilang terseret banjir,” kata Rumainur.
Berdasarkan catatan BPBD Sumbar ada beberapa daerah di Sumatera Barat yang dilanda musibah banjir yakni Kabupaten Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Sawahlunto serta beberapa titik di Kota Padang,
Bencana di Agam
Dari Agam, hujan lebat beberapa hari terakhir, terutama hujan lebat Kamis (11/10/2018), menimbulkan bencana pada beberapa titik di Agam.
Sekitar pukul 19.00 WIB, pohon tumbang di Kelok 12, Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya yang menutupi jalan, sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan.
Banjir melanda Jorong Sungai Nibung, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara. Rumah warga dan peron sawit ikut terendam, bersama badan jalan sepanjang 250-300 meter, dengan ketinggian air 30-60 Cm.
Menurut Kabid PK pada BPBD Agam, Yunaidi. S, M.Pd, penyebab banjir, di jorong Gasan Kaciak, antara lain meluapnya Batang Aia Ambai Tiyuang, Batang Aia Lakok Uak, dan Batang Aia Lakuak Sana, akibat hujan lebat.
Banjir juga melanda Jorong Puduang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari. Sepuluh unit rumah warga, dan 2 unit kedai terendam air setinggi 50-70 cm, dan 55 jiwa terdampak.
Satgas BPBD Agam, dipimpin Kalak BPBD Agam, Mhd. Luthfi. AR, SH, M.Si didampingi Kabid KL, Wahyu Bestari, SH, bersama pihak Dinsos Agam, PMI, Pemerintah Kecamatan, dan Nagari melakukan Evakuasi terhadap korban yang terdampak banjir. (MSM)
Korban Jiwa di Tanah Datar
Dari Jorong Ranah Batu, Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Tanah Datar, dinyatakan 2 meninggal dunia dan 1 orang lagi warga Lubuk Jantan.
Selain korban meninggal dunia, empat orang warga juga dinyatakan hilang dan belum diketahui keberadaannya. Hingga saat ini, tim penyelamat dari BPBD, TNI dan Polri, serta relawan sedang melalukan proses pencarian korban hilang ini..
Pasaman Banjir
Dari Pasaman dilaporkan puluhan rumah terendam banjir, terutama di Kecamatan Bonjol. Tinggi air mencapai satu meter di sejumlah lokasi. Titik lokasi terparah di Nagari Kumpulan, Simpang Mangkuk, Jorong Padang Baru. Banjir juga sampai ke Simpang Tiga Kumpulan dan jembatan Kumpulan. Banjir terjadi akibat meluapnya batang air Alahan Panjang, Kecamatan Bonjol.
Kota Sawahlunto
Di Kota Sawahlunto dilaporkan, pohon tumbang di 3 lokasi berbeda. Pohon tumbang tersebut terjadi dalam waktu hampir bersamaan sekira pukul 18.30 WIB, Kamis 11 Oktober 2018 di Jalinsum dekat Soto Pami, Silungkang, Jalinsum depan Bank Syariah Mandiri dan Jalinsum dekat Resto Alibaba di Muaro Kalaban.
Longsor di Padang Pariaman
Dari Padang Pariaman, terjadi tanah longsor yang menimbun satu keluarga di Korong Padang Toboh, Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman, Rabu (10/10/2018) malam. Akibatnya, satu rumah tertimbun dan tiga orang meninggal dunia.
Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Budy Mulya mengatakan, akibat curah hujan yang begitu tinggi di daerah Padang Pariaman, satu rumah tertimbun tanah longsor yang terjadi Rabu malam. Satu keluarga dinyatakan tertimbun.
“Dalam bencana ini satu keluarga menjadi korban. Dimana dari hasil evakuasi 3 orang korban bernama Nando (9), Restu (5), dan Raka (5) masih berusia anak-anak," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketiganya berasal dari satu keluarga asal Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging. (SSC/MSM/berbagai sumber)