Jum'at, 23/02/2018 07:41 WIB

Pemkab Agam Berupaya Mengembalikan Kejayaan Linggai

Kawasan Linggai Maninjau

Kawasan Linggai Maninjau

Agam, sumbarsatu.com- Agam pernah punya objek wisata terkenal pada tahun1960-an, yang terletak di Kecamatan Tanjung Raya, kini tepatnya di Nagari Duo Koto.

Objek tersebut adalah Linggai. Lingga merupakan satu dari dua objek wisasa milik pemerintah, dalam konteks ini Pemkab Agam. Satunya lagi adalah objek Ambun Tanai, di Kecamatan Matur.

Seiring dengan perjalanan waktu, Linggai mengalami penuaan, dan akhirnya tidak menarik lagi untuk dikunjungi. Namun, menurut beberapa warga Duo Koto, penyebab Objek Wisata Linggai “mati suri,” adalah meningginya permukaan air Danau Maninjau, dengan keberadaan PLTA Maninjau.

Dengan diterapkannya otonomi daerah,Pemkab Agam berupaya menghidupkan lagi Linggai. Namun tidaklah mudah bagi daerah, dengan keuangan selalu defisit, seperti Agam, untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Sementara, pihak investor juga tampaknya tidak begitu tertarik untuk berinvestasi di Linggai. Padahal, kala Kepala Dinas Pariwisata Agam dijabat H. Junaidi, SH Dt. Gampo Alam Nan Hitam, telah dibuatkan DED lokasi, dan telah ditawarkan berbagai kemudahan kepada investor berminat.

Maka, dengan kemapuan apa adanya, dilakukanlah langkah awal perbaikan Linggai, berupa meninggikan lokasi objek.

Kemudian, pada tahun 2017, dilakukan pekerjaan pembangunan, dengan dana DAK Rp2,5 miliar. Pekerjaan yang dilakukan, antara lain penataan kawasan, dan pembangunan dermaga, seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora),melalui Kabid Pengembangan Objek Wisata, Rinaldi, ST, Kamis (22/2/2018), di Lubuk Basung.

Pada tahun 2018, dengan dukungan dana Rp2,480 miliar, dilakukan pekerjaan pembangunan pusat informasi, panggung Kesenian, gapura identitas, dermaga pariwisata, dan pembangunan talud.

Pada tahun anggaran 2019, diusulkan dana pembangunan Linggai sebesar Rp19 miliar. Kala itu akan dibangun, antara lain gerbang wisata, toilet, kantor, area parkir, kedai souvenir, bronjong dan pagar bronjong, pagar area.

Dermaga apung juga akan dibangun lebih lanjut, bersama dermaga wisata. Lanjutan panggung kesenian juga akan dikerjakan, sehingga benar-benar layak sebagai panggung kesenian wisata.

Pembangunan pusat informasi juga dilanjutkan, agar benar-benar mampu menjawab tantangan sebuah objek wisata modern.

Genset juga disediakan, sebagai cadangan energi, bila suat waktu PLN ngadat. Kemudian pembangunan toilet dan gudang, playground papan catur, kios kuliner juga dilakukan.

“Agam kaya dengan kuliner khas, maka diperlukan kios khusus untuk itu,” ujar Rinaldi.

Sebagai sebuah daerah “ madani,” di Linggai juga akan dibangun sebuah musala lengkap dengan perlengkapannya. Di sana, pengunjung bisa menunaikan ibadah, seperti salat wajib yang lima waktu.

Dalam sebuah objek wisata juga dibutuhkan plaza terbuka. Linggai juga akan dilengkapi dengan plaza dimaksud.

Dulu,di Objek Linggai terdapat sebuah menara pandang. Bila pengunjung naik ke menara dimaksud, mereka bisa melihat pemandangan sekeliling Linggai. Menara itu sangat digemari pengunjung, tanpa kecuali tua atau pun muda.

Kini, menara pandang akan dihadirkan lagi di Linggai, bersama menara pengawas.

“Pokoknya,, kita mau Linggai benar-benar menjadi sebuah objek wisata menarik,” ujar Rinaldi pula.

Semua perlengkapan akan dibangun, sesuai dengan kapasitas objek wisata modern. Dermaga apung diyakini akan sangat menarik minat pengunjung.

Area parkir juga akan ditata sedemikian rupa, sehingga mendukung keindahan objek.

“Bila pembangunan selesai nanti, kami yakin Linggai akan menjadi tujuan wisata unggulan di Agam,” ujarnya berpromosi. (MSM)

BACA JUGA