
Jajaran pimpinan PT Intiland Development Tbk memberi keterangan kepada wartawan setelah pembukaan secara resmi Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padan, Sabtu (9/11/2017)
Padang, sumbarsatu.com—Pertumbuhan hotel di Kota Padang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kendati kota yang berada di pesisir barat Sumatera ini masuk dalam status rawan gempa dan tsunami tapi tak menyurutkan hati investor untuk menanamkan modalnya. Alasan logis pemodal membangun bisnis jasa dan hospitalitas ini karena kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke Ranah Minang dalam satu dekade terakhir dan keseriusan pemerintah membenahi infrastruktur destinasi wisata.
Alasan demikian itu menjadi dasar bagi PT Intiwhiz International (Intiwhiz), pada Sabtu (9/12/2017) resmi mengoperasikan Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang, yang berada dalam kawasan strategis di Kota Padang.
Pembukaan resmi dilakukan Moedjianto Soesilo Tjahjono selaku Presiden Direktur PT Intiwhiz International disaksikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Tito N Munawar sebagai Corporate Director of Hotel Operation, Muhammad Hafidz selaku Hotel Manager Whiz Prime Khatib Sulaiman Padang, dan Muharman Mazni selaku Owner Representative.
Ceruk Pasar yang Lebar
Moedjianto Soesilo Tjahjono kepada wartawan mengatakan, pembukaan Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang menjadi tahapan penting bagi Intiwhiz untuk hadir di ranah Minang.
“Sebagai salah satu magnet pariwisata dunia, wajar kalau ceruk pasar perhotelan di Padang sangat besar, baik dari domestik maupun internasional. Kami paham kompetisi hotel-hotel di Padang sangat ketat tapi tingkat kebutuhannya juga terus meningkat,” katanya.
Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman merupakan hotel bintang tiga yang berada di lokasi strategis di Jalan Khatib Sulaiman No. 48 A, Padang. Sebuah kawasan utama di Kota Padang. Dibutuhkan waktu hanya sekitar 5 menit untuk mencapai Masjid Raya Sumatera Barat, 15 Menit Menuju Pantai Padang.
“Pemilihan lokasi pembangunan hotel di ranah Minang, tentu mempertimbangkan kawasan ini merupakan tujuan wisata dan salah satu pusat area bisnis perkantoran dan pemerintahan di ranah Minang,” jelas Moedjianto Soesilo Tjahjono.
Selain itu, terkait dengan Kota Padang sebagai salah satu daerah yang rawan bencana gemnpa bumi dan tsunami, Moedjianto Soesilo Tjahjono mengatakan, konstruksi dan struktur bangunan Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman sangat memperhatikan kondisi Kota Padang.
“Kita sangat memperhatikan kondisi Kota Padang yang rawan gempa dan bencana tsunami. Maka, konstruksi dan struktur bangunan Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman mempertimbangkan dengan sangat ketat hal ini, baik itu mutu material maupun mitigasi kebencanaannya,” paparnya.
Pemodal Urang Awak
Sementara itu, Muharman Mazni, urang awak tamatan SMA 1 Padang ini, selaku Owner Representative Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman, mengaku senang bisa menjadi bagian dari jaringan Intiwhiz Group.
“Saya yakin di bawah pengelolaan Intiwhiz, Whiz Prime Khatib Sulaiman Padang akan berkembang pesat dan menjadi rujukan bagi para wisatawan yang ingin menginap di Padang,” kata Muharman sembari menyebut untuk investasi untuk Whiz Prime Khatib Sulaiman Padang menelan dana Rp63 miliar.
Menurutnya, besarnya ceruk pasar perhotelan di kawasan Padang, memperkuat keyakinannya besaran dana yang ditanamkan akan kembali sesuai perencanaan.
“Saya optimis usaha hospitalitas ini bisa berjalan sesuai rencana, selain tentu saja terkait dengan situasi yang kondusif di Sumatera Barat. Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan sangat positif terlihat dari jumlah penumpang pesawat terbang yang mendarat di BIM. Maka saya optimis prospek bisnis perhotelan di Padang menjanjikan. Kendati tingkat kompetisinya cukup ketat, namun potensi pasarnya mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun,” kata Muharman Mazni.
Dijelaskannya lebih jauh, potensi ceruk pasar perhotelan sebenarnya bukan hanya dari pasar sektor pariwisata tetapi juga dari kegiatan bisnis.
“Itu bisa dilihat dari semakin maraknya penyelenggaraan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) baik tingkat regional maupun internasional,” ujarnya lebih lanjut.
Data yang diperoleh, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Barat melalui BIM dan Teluk Bayur Oktober 2017 mencapai 4.826 orang, naik 11.02 persen dari bulan September.
Padang saat ini berkembang menjadi kawasan wisata favorit yang menyediakan berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, sky lounge, dan berbagai fasilitas lainnya.
Kasur Kesehatan dan Lokalitas Ranah Minang
Tito N Munawar, Corporate Director of Hotel Operation Intiwhiz Hospitality Management mengatakan, peningkatan kualitas pelayanan merupakan salah satu tindakan rutin yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan maksimal di seluruh tamu hotel jaringan Intiwhiz Hospitality Management.
“Salah satu kelebihan Hotel Jaringan Intiwhiz ini adalah matras yang digunakan didesain khusus untuk kesehatan sehingga bagi siapa saja yang telah menggunakan matras ini dapat merasakan segar dan bugar. Tidak hanya itu, di setiap hotel jaringan kami selalu mengangkat budaya local,” kata Tito N Munawar.
Maka, untuk Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang, tambah Tito N Munawar, menyajikan suasana sarat atmosfer Minangkabau. Beberapa sudut hotel bak berada di rumah gadang, dan masakan dengan rasa asli khas Minang di setiap sajian.
“Konsep dan strategi ini membuat kami semakin yakin Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang mampu menjadi pilihan hotel yang diperhitungkan di kawasan Padang tentu saja dengan dukungan dari rekan-rekan media sekalian,” terang Tito N Munawar.
Muhammad Hafidz, Hotel Manager pada saat yang sama menjelaskan, Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang terdiri dari 9 lantai dan satu lantai basement untuk fasilitas parkir.
Hotel ini menyediakan 136 kamar yang terbagi menjadi empat tipe, yakni Standart, Superior, Deluxe, Junior Suites. Setiap tipe kamarnya memiliki ukuran cukup luas dan dilengkapi beragam fasilitas yang memadai serta jaringan internet nirkabel,” ujar Muhammad Hafidz.
Dikatakannya, Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang dilengkapi fasilitas lobi, restoran, ruang pertemuan, outdoor sky lounge, business corner.
“Kami menyediakan banyak fasilitas tambahan karena menyesuaikan target pasar. Kami yakin Whiz Prime Khatib Sulaiman Padang bisa menjadi salah satu hotel favorit bagi masyarakat yang ingin menginap di kawasan Padang,” ujarnya lebih lanjut.
Intiwhiz merupakan anak perusahaan PT Intiland Development Tbk yang bergerak di bidang Hospitality Management yang mengelola jaringan Whiz Hotel, Whiz Prime Hotel, Grand Whiz Hotel, Swift Inn serta Brand terbaru Whiz Capsule Hotel.
Pembukaan Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang menambah daftar jumlah hotel dari jaringan Whiz Prime Hotel yang sudah beroperasi hingga saat ini. Intiwhiz sebelumnya mengoperasikan 10 Whiz Prime Hotel, yakni (Whiz Prime Hotel Kelapa Gading, Whiz Prime Hotel Balikpapan, Whiz Prime Hotel Pajajaran Bogor, Whiz Prime Hotel Darmo Harapan Surabaya, Whiz Prime Hotel Megamas Manado, Whiz Prime Hotel Hassanudin Makassar, Whiz Prime Hotel Ahmad Yani Lampung, Whiz Prime Hotel Sudirman Makassar, Whiz Prime Hotel Malioboro Yogyakarta, Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang). (SSC)