Jum'at, 17/03/2017 10:27 WIB

Bupati Padang Pariaman Dipuji Ketua BPK

KESUKSESAN PEMBANGUNAN


Ketua BPK RI DR. Harry Azhar Azis, MA memberikan kuliah umum dalam rangka Program BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis (16/3).

Ketua BPK RI DR. Harry Azhar Azis, MA memberikan kuliah umum dalam rangka Program BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis (16/3).

Parik Malintang, sumbarsatu.com--Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis memuji keberhasilan Bupati Ali Mukhni dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Ada empat hal yang menjadi perhatian, yaitu pertama, realisasi APBD 2016 sebesar 95,52% adalah yang tertinggi di Sumatera Barat. Artinya, sistem perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan keuangan daerah telah berjalan dengan baik. Kedua, pembangunan Infrastruktur seperti jalan, jembatan dapat terealisasi sebesar 98,17%. Ketiga, penyusunan APBD 2017 dimana belanja modal sebesar 54% dan belanja pegawai hanya 46%. Keempat, Opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap LKPD 2016.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri acara BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis (16/3/2017). Turut hadir anggota DPR RI Refrizal, Kepala Perwakilan BPK RI Sumbar Eliza, Sekda Jonpriadi dan Kepala BPKD Hanibal.

"Saya kira Pak Ali Mukhni, salah satu Bupati terbaik di Indonesia" kata Ketua BPK RI Harry Azhar Azis.

Selanjutnya, mantan anggota DPR RI itu apresiasi kegigihan Bupati Ali Mukhni yang berhasil menggaet triliunan dana pusat dalam membangun megaproyek di Sumatera Barat. Contohnya, pembangunan Balai Diklat Pelayaran di Tiram seluas 50 hektare yang menelan dana Rp1,3 triliun.

Ia tahu untuk mendapatkan program nasional, seorang Kepala Daerah harus "nyinyir" dan harus lihai dalam pembebasan lahan.

"Kita bangga, karena kelak Balai Diklat Pelayaran menjadi yang termegah di Indonesia. Jadi pelaut kita bisa bersaing di dunia internasional," ujar pria kelahiran Tanjung Pinang itu.

Sementara Bupati Ali Mukhni mengatakan pujian yang dilontarkan Ketua BPK RI tersebut suatu motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya merupakan buah kerja keras seluruh stakeholders dan dukungan masyarakat ranah dan rantau. Melayani masyarakat merupakan komitmennya dalam memimpin derah yang dikenal penghasil coklat itu.

"Sering saya sampaikan bahwa tidak ada istilah penjabat di Padang Pariaman, yang ada adalah pelayanan masyarakat. Dan kita punya moto: Dengan kebersamaan kita bangun Padang Pariaman," kata alumni Harvard Keneddy School di Amerika Serikat itu.

Ditambahkannya bahwa banyak bupati dan wali kota yang bertanya kepada apa saja kiat dalam menggaet dana pusat dan merealisasikan anggaran secara maksimal itu. Ali Mukhni memberikan tips agar setiap kepala daerah harus rajin ke lapangan, tinjau pekerjaan secara langsung dan jangan percaya dengan laporan anak buah semata.

Kemudian seluruh pekerjaan fisik melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik harus dilaksanakan awal tahun. Menurut laporan, Padang Pariaman adalah daerah yang pertama mengumumkan paket tender sebanyak 33 paket pada bulan Januari lalu. Ia optimis bisa mendorong sebanyak 110 paket lelang pada akhir Maret ini.

"Jadi seluruh pekerjaan fisik telah selesai bulan Oktober," kata Peraih Penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu.

Atas kerja keras itu, Padang Pariaman diapresiasi positif oleh pemerintah pusat. Buktinya, Padang Pariaman mendapatkan Dana Insentif Daerah sebanyak Rp51 Milyar. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan yang dibutuhkan maayarakat.

Pembangunan fisik 2017, kata Ali Mukhni, antara lain lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Parit Malintang sebesar Rp30 miliar, jembatan Guguk Kayu Tanam sebesar Rp5 miliar, lanjutan pembangunan Masjid Agung Syekh Burhanuddin sebeaar Rp4 miliar, lanjutan pembangunan Masjid Raya Padang Pariaman sebesar Rp10 miliar dan lanjutan pembangunan perkantoran kawasan ibu kota. (SSC)

BACA JUGA