
Inilah secarik kertas yang diberikan calo tiket kepada Mega.
Jakarta, sumbarsatu.com—Memasuki H-3 dan hari kedua pengoperasian kembali Terminal Bus Rawamangun, calo tiket meningkat dengan berbagai cara merayu penumpang yang ingin pulang kampung atau mudik. Ada calo dengan menyapa bahlan memaksa para calon penumpang untuk menaiki busnya. Selain itu, juga ada calo dan agen nakal yang menjual tiket diluar harga yang ditetapkan PO dan memberangkatkan penumpang dengan bus pariwisata.
Dari pantauan sumbarsatu, Rabu (21/6/2917), seorang calon penumpang bernama Mega (36) tujuan Sumbar yang akan pulang kampung, tertipu oleh seorang agen liar atau calo yang mengaku dari sebuah perusahaan oto (PO) ternama asal Sumbar. Tiket ini dibelinya di salah satu loket pinggir jalan diduga palsu alias tidak resmi.
Menurut Mega, oknum agen tersebut menjanjikan akan memberangkatkannya kelas bisnis dengan tarif sebesar Rp1,3 juta untuk dua orang dengan waktu keberangkatan pukul 16.00 WIB. Akan tetapi, yang janggal adalah saat membayar Mega tak diberikan tiket resmi melainkan tiket sementara PO lain. Ia sendiri menginginkan naik PO NPM.
“Saya mempertanyakan tiket sementara itu tapi agen mengatakan jika telah naik bus, tiket resmi akan diserahkan,” kata Mega mengutip ucapan agen itu, Rabu (21/6/2017) kepada sumbarsatu.
Mega berharap bisa berangkat segera ke kampung halamannya di Solok. Untuk itu ia mengaku menerima penjelasan agen itu, tapi hatinya “sudah badatak” agen itu tak jujur. Dan memang terbukti, saat melapor ke pol bus hendak berangkat masalah mulai timbul karena agen di Terminal Rawamangun tidak mengenal tiketnya. Setelah ia konfirmasi pada agen yang menjual baru diketahui kalau tiketnya palsu.
“Saya konfirmasi ke agen resmi yang ada di dalam terminal, ternyata tiket saya palsu. Sementara oknum agen telah hilang,” kata Mega dengan wajah sedih.
Menanggapi peristiwa penipuan inii, Kepala Perwakilan PO NPM di Jakarta Indra Katab menjelaskan, setelah dicek petugas resmi, ternyata kedua tiket Mega tidak tercatat alias palsu.
“Makanya, kami tak bisa bertanggung jawab terhadap tiket yang seperti itu. Saya imbau bagi perantau yang ingin pulang kampung dengan jasa bus, untuk hati hati dan teliti. Sebaiknya membeli tiket di agen resmi. Agen yang di jalan atau diluar terminal belum tentu resmi dan diakui perusahaan,” kata Indra Katab.
Selain itu, Indra mengatakan, calon penumpang jangan mau menerima tiket yang bukan tiket NPM walau pada agen tersebut tertera logo dan rute PO. NPM. Indra juga menambahkan, bahwa POnya tidak ada memberangkatkan armada tambahan dengan menggunakan bis pariwisata.
“Kalaupun ada NPM hanya memberangkatkan penumpang dengan armada bantuan dari bus pariwisata Vircansa yang masih satu grup dengan NPM dengan jadwal keberangkatan sama dengan bus reguler,” tambahnya. (FEN)