Korban Tenggelam Ditemukan, Pantai Pariaman Tidak Aman

Selasa, 26/01/2016 08:13 WIB
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Zamzamil ST MM (pakai jaket)

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Zamzamil ST MM (pakai jaket)

Pariaman, sumbarsatu.com – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP) Insanul Fahada Ifsa alias Yudha (19 tahun) yang hilang ditelan gelombang telah ditemukan. Warga Kelurahan Jalan Baru Kota Pariaman ketika ditemukan sudah tidak bernyawa. Yudha dilaporkan hilang diseret arus saat mandi laut di Pantai Cermin, Kota Pariaman, Minggu (24/1) sekitar pukul 17.45 WIB.  

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman H Zamzamil ST MM yang dikonfirmasi wartawan sumbarsatu.com, Selasa (26/1/2016) membenarkan informasi tersebut. “Ya, korban memang sudah ditemukan, Senin kemarin,” ujar dia.

Menurutnya, jasad Yudha terlihat pertama kali mengapung oleh nelayan yang sedang menuju ke arah selatan. “Waktu itu kami sedang istirahat siang sembari briefing di tenda Posko BPBD untuk membicarakan langkah selanjutnya. Tiba-tiba kami melihat ada nelayan memberi kode, jaraknya sekitar 200 meter dari tenda posko.”

Menyikapi kode tersebut, lanjut dia, Zamzamil bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung meluncur ke lokasi penemuan. “Kami langsung mengevakuasi korban yang ternyata sudah tidak bernyawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman. Selanjutnya menyerahkan kepada orangtua korban.”

Sebaggaimana diberitakan sebelumnya, Yudha dilaporkan hilang diseret gelombang saat mandi-mandi bersama lima temannya di Pantai Cermin, Desa Lohong, Kota Pariaman. Melihat korban mengacungkan tangan sebagai isyarat meminta tolong, seorang temannya – Ikhsan (21 tahun) – berusaha mengejar. Tetapi, gelombang keburu menyeret Yudha.

Baca: Pantai Pariaman Menelan Korban, Seorang Remaja Ditelan Gelombang

Operasi pencarian besar-besaran dilakukan oleh tim gabungan sejak Minggu sore pasca menerima laporan. Tim gabungan itu terdiri dari BPBD Kota Pariaman 38 personil, BPBD Kabupaten Padang Pariaman 8 personil, Basarnas Sumbar 8 personil, Kamla TNI 2 personil, Polair Polres Pariaman 5 personil, Pol PP 20 personil, Tagana 4 personil dan sejumlah anggota PMI Pariaman serta masyarakat relawan.

Tim mendirikan tenda besar di halaman Pantai Cermin sejak Minggu malam. Sejumlah alat pencarian seperti dua kapal karet, dua kapal perahu, satu kapal aluminium dan jetsky tidak henti-hentinya melakukan penyisiran hingga ke Pulau Angso Duo, Pulau Tangah dan Pulau Ujung.

“Upaya pencarian hari Senin kemarin dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan melakukan penyisiran 500 meter ke utara dan selatan dari koordinat hilangnya korban. "Korban ditemukan jam 13.15 WIB," kata dia lagi.

Dia menuturkan, selama proses pencarian cuaca di laut dan di darat tidak bersahabat lantaran angin berhembus sangat kencang. "Minggu malam ayah dan ibu korban bahkan ikut menginap di tenda. Pak Walikota Pariaman beserta isteri (Mukhlis Rahman dan Reni) sengaja mendatangi lokasi, Minggu malam, dan memberikan arahan kepada atasan kami," ujar Zamzamil.

Tidak Aman

Sewaktu dihubungi wartawan, Wakil Walikota Pariaman Genius Umar menyatakan ikut berduka sekaligus prihatin. Sebab, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman sudah sejak lama mengingakan dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak mandi di sepanjang Pantai Pariaman karena memang tidak aman dan merupakan kawasan larangan dan berbahaya untuk mandi-mandi.

Dia menyayangkan karena sejumlah papan larangan mandi oleh Pemko Pariaman lenyap dari lokasi tancap di Pantai Cermin. "Nanti kita pasang lagi dan siagakan anggota BPBD melakukan patroli di sepanjang pantai zona kawasan larangan mandi," kata dia.

Genius meminta agar seluruh komponen, baik pihak pemko maupun masyarakat, sama-sama menjaga Pantai Pariaman. "Terutama keselamatan pengunjung dengan melarang turun mandi ke laut," tandasnya. (ZAK



BACA JUGA