Agam Jadi Pengembangan Kelapa dan Kopi

Rabu, 17/09/2025 17:53 WIB

Agam, sumbarsatu.com- Kementerian Pertanian RI menetapkan Kabupaten Agam, sebagai salah satu daerah untuk pengembangan komoditi unggulan berupa kelapa dan kopi, dalam upaya menjaga ketahanan pangan.

Bupati Agam, Benni Warlis, Rabu (17/9/2025) mengatakan Kabupaten Agam siap menjadi bagian penting dalam menjaga ketersediaan pangan,

Sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Menurutnya, program itu akan berdampak terhadap kesejahteraan petani nantinya.

Agam ditetapkan sebagai daerah pengembangan kelapa dan kopi saat rapat koordinasi ketersediaan pangan di Sumbar pada 2025, di Auditorium Gubernur Sumbar, Selasa (16/9/2025).

Dalam arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan capaian besar pemerintah di sektor pangan selama 11 bulan terakhir.

Presiden telah menargetkan Indonesia menuju swasembada pangan melalui berbagai program strategis.

Khusus di Sumatera Barat, ada sejumlah daerah yang menjadi fokus pengembangan komoditi, salah satunya kelapa dan kopi.

Pada 2026, Kementerian Pertanian merancang program peremajaan dan perluasan kelapa di beberapa daerah, yaitu Kabupaten Agam seluas 1.000 Ha, Padang Pariaman 7.000 Ha, Kota Payakumbuh dan Pesisir Selatan masing- masing 1.000 Ha.

Untuk pengembangan kopi, Kabupaten Agam juga mendapat alokasi seluas 800 Ha, Pasaman 1.000 Ha, Solok Selatan 800 Ha, dan Pesisir Selatan 200 ha.

Jumlah ini masih dapat disesuaikan dengan kemampuan daerah dalam mengelola dan merealisasikannya.

Serahkan Bantuan Rp650 Juta

Bupati Agam Andri Warman menyambut kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman yang meninjau dampak banjir bandang di Kabupaten Agam, Sabtu (18/5/2024).

Mentan bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meninjau lokasi bencana di Simpang Bukik dan Posko Tanggap Darurat di SDN 08 Kubang Duo, Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Candung.

Pada kesempatan itu, Bupati Andri Warman menyampaikan kondisi terkini banjir bandang yang melanda sejak Sabtu pekan lalu.

“Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri. Bantuan pemerintah pusat sangat diharapkan untuk meringankan beban petani yang sawah dan kebunnya terdampak, sekaligus mempercepat pemulihan,” ujarnya.

Mentan Amran menegaskan pentingnya ketahanan pangan. “Tanpa petani tidak ada pangan, dan tanpa pangan tidak ada kehidupan. Karena itu, keberlanjutan pangan harus dijaga,” katanya. Ia juga meminta jajarannya segera menyalurkan bantuan.

“Saya minta dana ini ditindaklanjuti secepatnya, dua minggu hingga sebulan sudah harus berjalan,” tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan senilai Rp650,48 juta untuk Kabupaten Agam. (MSM)

 



BACA JUGA