Sabtu, 14/06/2025 15:58 WIB

Christanti Azis, Inisiator 100 Festival di Padang Pariaman

Ny. Hajjah Christanti Azis

Ny. Hajjah Christanti Azis

OLEH Wiztian Yoetri--Wartawan Senior

DIINISIASI oleh Ny. Hajjah Christanti Azis, istri Bupati Padang Pariaman, Dr. John Kenedy Azis, S.H., M.H., pekan lalu telah diluncurkan kegiatan tahunan bertajuk 100 Festival di Padang Pariaman, yang bertujuan untuk mendongkrak budaya dan ekonomi lokal.

Peluncuran 100 Festival Padang Pariaman tersebut dicanangkan langsung oleh Bupati Padang Pariaman, Dr. John Kenedy Azis, S.H., M.H., dalam sebuah acara sekaligus sosialisasi di Kantor Bupati, pekan lalu.

“Pentingnya menggali kekayaan budaya lokal di setiap nagari sebagai sumber daya ekonomi baru menuju masyarakat sejahtera,” ujar Bupati saat menyambut program 100 Festival ini.

Lebih lanjut, mantan anggota DPR RI dan Ketua Umum PKDP Indonesia itu menyebut bahwa selama ini pariwisata Sumbar lebih memprioritaskan keindahan alam. Padahal, potensi budaya dan kuliner juga sangat menarik, namun kerap terabaikan.

“Kita memiliki warisan budaya yang luar biasa. Jika dikemas dengan baik, dapat menjadi kekuatan ekonomi masyarakat,” tukas Bupati yang populer dengan panggilan JKA itu.

Sementara itu, inisiator 100 Festival, Hajjah Christanti Azis, menekankan bahwa pelestarian budaya daerah tidak cukup hanya dengan niat baik, tetapi perlu ditindaklanjuti melalui program yang konkret. Sebagai inisiator sekaligus tim kurator, Nita menyampaikan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian terhadap budaya lokal yang sangat kaya namun belum diangkat secara maksimal.

“Banyak pelaku budaya dan UMKM membutuhkan ruang untuk berkreasi. Maka melalui 100 Festival ini, kita harapkan bisa menjadi wadah untuk membangkitkan potensi warisan budaya leluhur,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Padang Pariaman itu.

Kabupaten Padang Pariaman, dengan 17 kecamatan dan 103 nagari, memiliki keragaman budaya dan kuliner yang khas. Di samping itu, sejumlah pasar tradisional tersebar di berbagai nagari dan ibu kecamatan. Melalui pasar-pasar tradisional ini juga dapat digerakkan kegiatan wisata belanja. Misalnya, pada hari-hari pasar, pelaku UMKM dapat menampilkan kuliner khas masing-masing daerah. “Secara tidak langsung, ini akan membangkitkan ekonomi kerakyatan,” ungkap Christanti.

Ketua Dekranasda Padang Pariaman ini juga yakin bahwa 100 Festival tidak hanya akan menggali potensi budaya, tetapi juga memunculkan destinasi wisata baru hingga ke tingkat nagari. Program ini juga diharapkan dapat mendorong perantau untuk pulang kampung dalam semangat basamo membangun nagari.

Program berkelanjutan 100 Festival ini direncanakan berlangsung sepanjang tahun, dengan mengedepankan partisipasi seluruh nagari di Padang Pariaman. Diharapkan, kelak 100 Festival akan menjadi model nasional dalam revitalisasi budaya berbasis komunitas dan ekonomi kreatif.

Bulan depan, pada 10–12 Juli, akan mulai digelar rangkaian kegiatan 100 Festival melalui Pekan Budaya Daerah di Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai. Acara Baralek Gadang Padang Pariaman ini akan diisi dengan berbagai perlombaan seperti Masak Gulai Baga, Pasambahan Adat, Maanta Kampie Siriah, Bacarito Ninik Mamak, serta Salawaik Dulang.

“Alhamdulillah, Nagari Ketaping dipilih sebagai pelaksana Baralek Gadang, dan Insya Allah kami siap,” ujar tokoh masyarakat Ketaping, B. Rangkayo Rajosampono. *

BACA JUGA