Padang, sumbarsatu.com—Malam ini, Rabu (5/10/2022) Gubernur Sumatra Barat akan menutup iven tahunan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatra Barat 2022.
“Jika tak ada kendala, PKD Sumbar 2022 rencananya akan ditutup Gubernur Sumatra Barat atau yang mewakili Gubernur,” kata Syaifullah, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat.
Peristiwa budaya yang digelar sejak 1 Oktober 2022 di kawasan Gedung Kebudayaan, pada malam penutupan ini menghadirkan pertunjukan taeter, musik, dan tari, serta panggung budaya yang diisi kota dan kabupaten di Sumatra Barat.
Penampilan panggung budaya diisi “Ulu Ambek” dari Sanggar Mudo Matah, Padang Pariaman, “Solok Boneh” dibawakan Sanggar Lubuak Nan Tigo, Kota Solok, musikalisasi dendang saluang “Tigo Sapilin” dari Komunitas Intro, Kota Payakumbuh, dan “Campur Sari” dari Group Campur Sari Tombo Ati, Kota Sawahlunto.
Untuk panggung pertunjukan, mementaskan tari berjudul “Maikek Bumi” dari Kelompok Minanga Center Indonesia. Untuk musik “Ambigu” dari Estetikoestik, dan teater berjudul “Bayang Kaki Limo” yang diusung Teater 9 Ruang.
Selain pementasan karya kreatif seniman dan pertunjukan seni dari kota-kabupaten itu, juga pengumuman penampil terbaik peserta selama PKD Sumbar 2022 yang sekaligus penyerahan hadiah apresiasi, antara untuk Festival Sipak Rago, Festival Tutur Bakaba, Lomba Lagu Minang, Fotografi, Desain Motif, dan Permainan Tradisional.
PKD Sumbar tahun ini mengangkat tema #DayaBudaya yang dikesankan sebagai daya gugah budaya, bahwa seni tradisi menjadi inspirasi dan inovasi berkarya. Selain itu, PKD juga melakukan kerja kolaborasi dengan pengrajin makanan khas rakyat yang jumlah cukup banyak dan kaya.
“Festival Cepak-cepoang merupakan salah satu upaya memperkenalkan lebih jauh kepada publik potensi ekonomi makanan khas masyarakat itu,” kata Nasrul Azwar, salah seorang kurator.
Selain itu, berangkat dari kekayaan motif lama Minangkabau, juga digelar pameran seni rupa dengan tema “Repetitif Prigresif”.
Pada PKD Sumbar 2022, ada 5 kurator yang mengkurasi konten-konten dan mengimplementasikan ide dan gagasannya, yaitu Edy Utama, Dede Pramayoza, Albert Rahman Putra, Nessya Fitryona, dan Nasrul Azwar. SSC/MN
