Selasa, 19/03/2019 17:30 WIB

Pensi Sudah Mulai Banyak, Namun Pensi Singkarak Masih Diperlukan

Pencari pensi di Danau Maninjau

Pencari pensi di Danau Maninjau

 

Maninjau, sumbarsatu.com--Pensi, kerang kecil yang hidup di perairan danau, seperti Danau Maninjau dan Singkarak, banyak peminatnya. Pensi bisa diolah dengan dimasak berikut kulitnya, atau dijadikan penganan setelah dibuang kulitnya.

Anak Nagari Salingka Danau Maninjau dikenal sangat pintar mengolah pensi, sehingga menjadi penganan yang lezat.

Namun beberapa waktu lalu pensi bagaikan berpindah ke area lain. Akibatnya, penikmat pensi Maninjau bagai kehilangan, seperti disampaikan Wali Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, N. Dt. Palimo Tuo, Selasa (19/3/2019).

Menurutnya, kala itu pedagang makakan khas Maninjau terpaksa membeli pensi segar dari Singkarak. Kondisi itu cukup lama berlangsung. Namun, pensi Singkarak kurang cocok dengan lidah penikmat pensi Maninjau.

Akibatnya, banyak kedai makanan di pinggir jalan raya dalam Kecamatan Tannung Raya terpaksa tutup.

“Pensi Singkarak rasa dagingnya agak hambar, sehingga kurang disukai konsumen,” ujarnya.

Setelah sekian lama menghilang, kini pensi sudah mulai banyak di perairan Danau Maninjau. Para pencari pensi merasa hidup kembali.

“Seliter pensi di pinggiran danau dijual pencari pensi sekitar Rp3.000. harga tergantung banyak atau tidaknya hasil tangkapan mereka. Bila pensi lagi banyak, harganya bisa lebih murah. Begitu pula sebaliknya,” ujarnya pula.

Kalau di Nagari Koto Malintang pensi sudah banyak ditemukan  pencari pensi, lain halnya di Koto Kaciak.

Menurut pemuka setempat, Erman Tanjung, pensi masih sulit ditemukan di perairan danau dalam kawasan nagari itu.

“Memang ada, tetapi masih agak sulit dicari. Makanya banyak pedagang membeli pensi dari Singkarak,” ujarnya.

Aia juga mengakui kalau pensi Maninjau lebih diminati konsumen, ketimbang pensi Singkarak. Alasannya, pensi Maninjau dagingnya lebih manis,dan warna kulitnya agak kekuningan.

“Pensi Singkarak agak hitam kulitnya, dan dagingya agak hambar. Itu menurut mereka yang telah mencobanya,” ujarnya.

Ketika pencemaran perairan Danau Maninjau tercemar berat, pensi menghilang dari danau. Ada yang pindak ke anak air yang bermuara ke danau, dan ada pula yang pindah ke Batang Antokan, kemudian menyebar ke Bandar Usang dan Bandar Baru.

Kondisi itu menguntungkan warga yang tinggal di dekat aliran Batang Antokan, Bandar Baru, dan Bandar Usang. Mereka bisa mendapatkan pensi hidup di aliran air dimaksud. (MSM)

 

BACA JUGA